Semangat Atlet NTB Sangat Berkobar
Para atlet dan oficial Nusa Tenggara Barat ketika sampai di Graha Unesa.-Boy Slamet-Harian Disway-
ISTIMEWA. Bukan soal kejuaraannya. Tapi, lihat ini: para atlet wushu dari Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah tiba di Surabaya sejak pukul 11.00 siang, Rabu, 14 September 2022. Mereka bertujuh orang ditemui oleh Nur Muhammad Azis, salah satu panitia, di Graha Unesa.
“Atlet dari NTB sudah datang,” tulis Azis sambil mengirim foto tumpukan tas ransel di grup panitia. Ternyata, rombongan itu berangkat dari Dompu. Menempuh perjalanan sejak Senin, 12 September. Mereka naik kapal ke Bali kemudian disambung bus ke Bungurasih.
Semangat mereka luar biasa. Terdiri dari empat atlet yang akan bertanding di Piala Presiden 2022, satu pelatih, dan dua pengawal. “Ini yang kami bawa semuanya atlet Sanda,” ujar Sukriawan kepada Harian Disway.
Meski lelah, namun wajah mereka semringah. Tampak bahagia dan lega. Berbinar-binar melihat kemegahan venue yang bakal menjadi gelanggang laga mereka.
Sebetulnya, NTB akan memberangkatkan perwakilan dari Bima, Sumbawa, Lombok, Dompu, dan Mataram. Namun, perwakilan dari Bima dan Sumbawa masih terkendala. Bahkan belum ada kabar lanjutan.
Atlet-atlet dari tanah Afrika van Sumbawa itu bukan berasal dari hasil seleksi khusus. Melainkan dari dua sasana sparring partner yang ada di sana. Melalui sparring partner itulah, ketajaman “mata elang” pelatih Sukriawan yang akan menentukan atlet mana yang layak dipilih.
Keempat atlet itu adalah, Dika Ardiansyah yang akan turun di kelas pra junior putra 45 kg, Nilaturahman di kelas junior putri 48 kg, Arafah Derajat di kelas senior putri 56 kg, dan Syamsudin di kelas senior putra 52 kg.
“Rencana awal, Dompu akan menurunkan enam atlet. Tetapi, karena kekurangan dana, yang ikut hanya empat atlet,” tandas Sukriawan. Namun, keterbatasan itu tak dijadikan soal. Mereka akan bertanding dengan kemampuan maksimal di perhelatan 16-22 September itu.
Persiapan sudah dimatangkan. Program latihan yang digencarkan. Dalam seminggu, hanya libur satu hari untuk istirahat. Bahkan, dalam sebulan terakhir, latihan pun makin intens.
Latihan tiga kali dalam sehari, sejak pukul 07.00 - 10.00 pagi, kemudian dilanjut siang hari pukul 13.30 sampai 16.00 sore. Istirahat sejenak lantas lanjut lagi hingga menjelang maghrib.
Menurutnya, kini persiapan sudah 70 persen. Targetnya tentu menjadi juara. Sehingga bisa mengharumkan Kabupaten Dompu di kancah nasional.
“Kami sengaja datang lebih awal agar kondisi kesehatan para atlet tetap prima hingga pertandingan nanti,” ungkap Sukriawan. Rombongan tim Dompu ini memilih untuk menetap sementara di kos yang berada di bilangan Jalan Lontar Lidah Kulon. Tak terlalu jauh dengan Graha Unesa. (Mohamad Nur Khotib/Maulana Albar Naafi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: