Kabar Atlet Wushu Erwein Usai Pensiun di PON XX : Fokus Melatih dan Kembangkan Brand MARK (1)

Kabar Atlet Wushu Erwein Usai Pensiun di PON XX : Fokus Melatih dan Kembangkan Brand MARK (1)

Erwein Wijayanto saat tampil di ASEAN Wushu Festival di Tiongkok yang membuahkan hasil 2 medali emas pada nomor tanding tangan kosong utara (Chang Quan) dan pedang (Jian Shu).-Dok Pribadi-

Atlet Wushu andalan Indonesia asal DKI Jakarta Erwein Wijayanto memang sudah pensiun sejak PON XX 2021. Ia mengalami cedera tulang kering yang membuat DKI Jakarta gagal mengamankan emas nomor Duillian di PON Papua itu. Ia memang tak kembali berkompetisi, namun waktu, tenaga dan pikirannya masih dicurahkan untuk Wushu.

--

Atlet wushu dari segala penjuru Indonesia berkumpul di Surabaya sejak Jumat, 16 September 2022. Ini jadi momentum temu kangen atlet dari berbagai daerah.

Ada yang sudah lama kenal, ada pula yang memiliki kenalan baru.  Nama-nama besar di perjalanan Wushu Indonesia juga ada di sana.

Salah satunya, Erwein Wijayanto. Pada Kejuaraan Nasional Tahun 2019 ia berhasil mendapat 2 medali emas pada nomor tanding pedang (Jian Shu) dan tombak (Qiang Shu) dan 1 perak nomor tanding (tangan kosong) pada Kejurnas 2019. 

Mundur sedikit ke belakang, kiprahnya menyabet emas sudah tercatat di berbagai kompetisi.

Ia menyumbang dua medali emas untuk Indonesia di China-ASEAN Wushu Festival pada nomor tanding tangan kosong utara (Chang Quan) dan pedang (Jian Shu). Ia juga memiliki pengalaman di World Wushu Championship, di Kazan Russia.

Dengan pencapaian itu, namanya berada pada jajaran nama-nama atlet wushu terbaik Indonesia. Namun ketika kompetisi wushu kembali diadakan di penghujung pandemi, Erwein justru memilih untuk tidak berkompetisi lagi. Termasuk di Piala Presiden kali ini. Di PON Papua lalu ia sempat mengalami cedera tulang kering karena salah mendarat ketika melakukan gerakan baling-baling salto.

Ia banyak berseliweran di Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 di Surabaya. Ia bolak balik ke tenant lantai 3 dan lapantan pertandingain di lantai 4. 

Erwein punya lapak di lantai 3. Sembari menonton keseruan kompetisi, ia juga memantau bisnisnya di bidang wushu.  

Erwein memiliki produk Mark. Brand dengan logo orang berlari itu banyak dijumpai di seragam kontingen daerah, dan juri Kejurnas.  "Ya sekarang ngelatih aja, sama ini ngurusin Mark dibantu keluarga" katanya. 

Kini pria berusia 29 tahun itu, menjalankan bisnis yang bergerak dibidang konveksi untuk memenuhi kebutuhan pakaian para pemain wushu. Pengalaman di dunia wushu, membuatnya memahami apa kebutuhan orang disekitarnya. "Anak-anak itu suka bingung kalau latihan pake baju, celana apa. Jadi kami bikin yang enteng, lentur, dan potongannya bagus" Terangnya.  (Gusti Ayu Y. D.) 


Kisah Mengembangkan Bisnis MARK, BACA BESOK!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: