Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Apakah Paman Bernard Ayahku? (33)
PAMAN BERNARD mengucapkan selamat ulang tahun ke Tim van Wijk ke-47. Inilah momentum ultah pertama Tim yang dirayakan dengan keluarga kandung.-Sumi Kasiyo for Harian Disway-
Tim van Wijk berhasil bertemu satu lagi anggota keluarganya: Paman Bernard. Ia adik kandung Elya Rosani, ibu yang melahirkan Tim pada 1975. Kata Sumi, Bernard adalah fotokopi dari Tim. Wajahnya mirip, cuma beda generasi.
—-
Bernard tidak di rumah. Ia berobat ke rumah sakit karena jantungnya kumat. Tim dan rombongan harus menempuh perjalanan sejauh setengah jam ke Salatiga.
Beruntung, mereka tak perlu lama-lama mencari sang paman di RS. Sumi, kekasih Tim, berhasil mengabadikan momen ketika tim dan pamannya saling berpelukan. Pertemuan yang penuh dengan air mata setelah 47 tahun terpisah di Belanda.
Sumi mengatakan, sang paman sudah tidak makan dan minum sejak pukul 07.00 karena panjangnya antrean. Ia terpaksa menahan lapar dan haus lebih dari lima jam.
Mereka cepat-cepat berjalan keluar menuju warung soto di seberang RS. Di sanalah Sumi memandangi wajah paman Tim. Mereka begitu mirip. Andai saja mereka seusia. Tetapi, Rambut sang paman sudah dipenuhi uban.
Ketika hari sudah gelap dan makanan selesai, mereka membawa sang paman dan istrinya ke rumah mereka. Mobilnya jadi penuh sesak. Untung, badan mereka ramping. Jadi muat tujuh orang.
Kue ultah untuk Tim van Wijk di usia 47 tahun.-Sumi Kasiyo for Harian Disway-
Sang paman terlihat semringah dapat kunjungan dari anggota keluarga yang hilang dari Belanda. Mereka berkumpul di ruang tamu. Sang paman duduk di sebelah Tim. Ketika Sumi merekam pertemuan itu, tiba-tiba raut wajah sang paman berubah drastis.
Ia menangis terisak-isak. Napasnya kembang kempis. Sambil menangis, ia bercerita bahwa saat Tim lahir, dirinya begitu bahagia. Sayang, ia tak pernah mendapat kesempatan untuk menggendongnya. Hanya sang nenek yang menggendong tim, lalu ia menghilang tak lama setelah dilahirkan.
Dengan cepat, Tim segera memeluk dan menenangkan pamannya. Banyak air mata mengalir di pipinya. Sumi juga tak kuasa menahan air matanyi.
Mereka lalu mengajak bibi dan paman untuk merayakan ulang tahun Tim alias Rudiyanto yang ke-47. Keesokan harinya mereka mengajak mereka makan di salah satu warung makan bernuansa perdesaan.
Bangunannya terbuat dari bambu yang indah. Di bawahnya ada kolam yang dipenuhi dengan koi yang gemuk-gemuk. Mereka memesan ayam yang direndam dalam madu. Semua orang menikmatinya.
Setelah makan malam, dua kue ulang tahun dibawa masuk oleh staf. Di salah satu kue itu tertancap lilin dengan nomor 47. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Inilah momentum pertama bagi Tim merayakan ulang tahun dengan keluarga kandung di Indonesia.
Beberapa hari kemudian, kakak kandung Tim, Emy Juliana, bergabung. Mereka kembali ke rumah Bernard untuk menanyakan banyak hal.
Ia sudah bercerita, tetapi Tim dan Sumi merasa ada suatu hal yang belum diungkap sang paman. Mereka pun mengambil sampel rambut dan kuku sang paman untuk tes DNA.
Setelah sampel sudah diambil, Emy tidak bisa menahan diri untuk membombardir sang paman dengan berbagai pertanyaan. Ada rahasia di balik kelahiran Tim.
Wajah sang paman tiba-tiba memerah. Amarahnya meledak. Tubuhnya gemetar. Mereka khawatir sang paman mendapat serangan jantung mendadak.
Mereka mengalihkan pertanyaan yang lebih ringan soal kakek Tim. Kata Bibi Candra tahun lalu, ia bernama Johannes, keturunan Belanda. Paman memanggilnya Frank. Sumi dan tim lalu saling memandang. Rupanya, ada satu lagi fakta yang tumpang-tindih.
Pikiran Tim dan Sumi makin terombang-ambing. Drama tahun lalu sepertinya akan berlanjut. Konflik internal di keluarga Tim begitu kental. Ada banyak kebohongan yang disampaikan. Namun, Tim dan Sumi hampir selalu bisa membongkarnya dengan bantuan Rudi, tim pencari Yayasan Mijn Roots yang selalu mendampingi mereka ketika pulang kampung ke Indonesia.
Tim dan Sumi juga sudah diperingatkan oleh saudara ipar Tim. ”Jangan percaya Bibi Siti dan Paman Bernard, mereka hanya menginginkan uang darimu Tim. Sama dengan Bibi Candra! Jika mereka bermaksud baik kepadamu, mereka akan mengatakan yang sebenarnya tanpa kamu memberi mereka uang,” kata saudara ipar itu dalam tulisan di blog pribadi Sumi.
Batik kopel untuk yang dikenakan Tim dan Sumi di acara Ultan Tim ke 47 di Ungaran, Semarang Juli 2022 lalu.-Sumi Kasiyo for Harian Disway-
Tim sudah memberikan uang untuk membangun toilet. Mereka sepakat dengan bibi dan paman untuk mengirimkan foto ketika toilet sudah terbangun. Paginya, mereka mendapat foto melalui WhatsApp disertai dengan permintaan: Apakah Tim bisa memberi mereka uang lagi lebih banyak karena uang sebelumnya sudah hilang. Tim mengatakan, uangnya sudah menipis.
Kini Tim hanya bisa menunggu hasil DNA sang paman. Ada kecurigaan bahwa sang paman adalah ayah kandung Tim. Selain mirip dengan Tim, mengapa reaksinya berlebihan jika ditanya soal sejarah kelahiran Tim?
Tim sudah menerima berbagai kebohongan selama pencarian ”akarnya”: mijn roots. Namun, DNA tak pernah berbohong. (Salman Muhiddin)
Ada Dugaan Hubungan Sedarah. BACA BESOK!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: