PSSI: FIFA Tak Bicara Soal Sanksi, 2-3 Hari Lagi ke Indonesia
Prediden FIFA Gianni Infantino-FIFA-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Apakah Indonesia kena sanksi FIFA atas insiden di Kanjuruhan? Pertanyaan itu belum terjawab.
Namun penggunaan gas air mata yang memicu tewasnya 131 jiwa itu sudah jelas dilarang oleh FIFA. Hal tersebut mengacu Pasal 19 b, FIFA Stadium Safety and Security Regulation. Tertulis: No firearms or “crowd control gas” shall be carried or used. Haram hukumnya pakai gas air mata di stadion. Apalagi ditembakkan ke tribun.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan FIFA tidak pernah membicarakan mengenai sanksi kepada PSSI atas insiden Kanjuruhan.
Saat Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Joko Widodo berkomunikasi, Iwan tidak mendapati adanya percakapan tentang sanksi.
"Beliau (Gianni) mendukung pemulihan sepakbola Indonesia dan tidak berbicara masalah sanksi-sanksi bahkan FIFA akan mendukung secara tim dan finansial untuk infrastruktur sepakbola Indonesia," kata Iwan Usai Rapat Evaluasi dan Perbaikan Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia di Kemenpora, Jakarta, Kamis 6 Oktober 2022.
"Presiden FIFA bisa berkomunikasi dengan Presiden Jokowi itu setelah Presiden FIFA meminta direct call ke Presiden Jokowi untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan dukungannya untuk sepakbola Indonesia," tambahnya.
Wakil Ketua Umum PSSI itu juga mengatakan sesudah insiden yang terjadi di negara lain dan sepakbolanya langsung maju. "FIFA mengatakan beberapa tragedi di dunia, menyebabkan sepakbola di negara itu menjadi sangat maju," lanjutnya.
Lebih lanjut Iwan mengatakan FIFA akan mendukung untuk memperbaiki infrastruktur sepakbola Indonesia.
Perwakilan FIFA akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat. Bisa jadi pekan ini atau awal pekan depan.
"FIFA ini sebuah badan independen, yang harus dijaga independensinya. Dia akan datang ke Indonesia dalam kurun waktu dua sampai tiga hari ke depan, tapi dia tidak mau untuk disampaikan kepada publik bahwa saya datang ke Indonesia. Jadi tolong itu dihargai,” ucap mantan CEO Arema itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: