Tragedi Stadion Kanjuruhan: Kebiasaan yang Sama vs Petugas yang Berbeda

Tragedi Stadion Kanjuruhan: Kebiasaan yang Sama vs Petugas yang Berbeda

Depan gate 13 menjadi tempat ungkapan belasungkawa. Tumpukan bunga dan karangan bunga menjadi bukti duka warga Malang dan Aremania.-Yusuf Dwi-

Tentang nobar di luar stadion, menurut Rahadi, itu sudah kebiasaan. Tidak semua penonton nobar di luar stadion adalah Aremania tanpa tiket. ”Sebagian mereka juga mengantongi tiket, tapi tidak bisa atau tidak mau masuk stadion,” terang Rahadi.

Ada beberapa penyebab mereka tidak masuk. Bisa karena datang terlambat dan pintu sudah ditutup atau karena memang ia melihat penonton di dalam sudah sangat padat. ”Bagi Aremania, beli tiket dan tidak masuk stadion bukan masalah. Biasa saja karena memang kami sering datang terlambat. Toh, kami tetap bisa nonton pertandingan dari jarak dekat walaupun lewat layar,” katanya.

Itu, menurut Rahadi, membuat kerusuhan Kanjuruhan besar dalam waktu cepat. Aremania di luar stadion sudah bisa bereaksi atas apa yang terjadi di dalam stadion. Termasuk aksi mereka yang dianggap merusak kendaraan polisi.

”Kalau itu (perusakan mobil polisi, Red) karena menghalangi kami yang hendak keluar dari area stadion. Mobil diparkir menutup jalan,” ujar Rahadi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: