Video Game Tiongkok Serbu Eropa

Video Game Tiongkok Serbu Eropa

PERMAINAN KOMPUTER yang masih sangat ramai di sebuah warung internet di Beijing, akhir 2021, setelah Tiongkok mengumumkan pelarangan game baru.-GREG BAKER-AFP-

Menurut Kevin, Tencent juga tak mungkin mengambil alih dan memaksakan kehendak pada mereka begitu saja. Mereka masih bisa berkreasi. Berpikir kreatif. Tencent mungkin mencari cara untuk mengembangkan game untuk khalayak di luar Tiongkok.

Tencent memang sangat berpengaruh di Tiongkok. Perusahaannya besar. Di mana-mana ada. Mulai game, media sosial, hingga layanan pembayaran. Semua punya. Bahkan, mareka berhasil menggaet lebih dari 1 miliar pengguna per bulan.


BERBAGAI GAME yang dijual di salah satu toko di Beijing, akhir 2021.-GREG BAKER-AFP-

Pemimpin Tencent, Pony Ma, telah bekerja keras. Karena semakin besar perusahaan itu, maka risikonya akan makin tinggi. Ia pun lebih memilih untuk menyatu dalam keramaian. Menjauhkan diri dari pusat perhatian. Tidak mencolok.  Agar tak masuk dalam jangkauan garis tembak Beijing.

“Apakah kami investor minoritas? Atau pemegang saham mayoritas? Kami ini sebenarnya bukan apa-apa” ucap Pony Ma.

Model bisnis Tencent awalnya memang seperti itu. Membeli ke perusahaan asing dan menerbitkan game mereka di pasar Tiongkok.

Pengaruh Tencent kini sudah tidak hanya di Tiongkok saja. Tetapi sampai ke seluruh dunia. Itulah yang mengundang pertanyaan sejumlah regulator Eropa. Bolehkah sebuah negara mendominasi seluruh industri di penjuru jagat? (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: