SiMOLEK di Bulan Inklusi Keuangan

 SiMOLEK di Bulan Inklusi Keuangan

Peluncurun siMOLEKk di depan gedung OJK Jatim ditandai dengan penekanan tombol sirene.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- OKTOBER selalu diperingati dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Dalam kesempatan itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur menggelar serangkaian acara. Sekaligus memperkenalkan mobil literasi dan edukasi yang diberi nama SiMOLEK (Si Mobil Literasi Edukasi Keuangan). 

Peluncuran ditandai dengan suara sirene dan diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Kantor OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi, dan anggota Komisi XI DPR Dapil Jatim Indah Kurnia.

Mobil edukasi dan entertainment itu bakal menjangkau daerah yang kesulitan akses. Dengan demikian, masyarakat dipermudah memperoleh informasi dan pengetahuan terkait produk layanan lembaga keuangan.

Bambang Mukti Riyadi mengatakan, BIK tahun ini merupakan agenda bersama untuk mendorong pembangunan nasional. ”Karena ini menjadi kunci untuk menghadapi ketidakpastian ke depan. SiMolek ini bertujuan memberikan terobosan secara masif untuk edukasi literasi di Jatim,” ujarnya, Minggu, 23 Oktober 2022.

Pada Oktober ini, lanjut Bambang, pihaknya melakukan gerakan serentak untuk memberikan edukasi literasi di berbagai wilayah di Jawa Timur.

”Kami masih punya PR mendorong literasinya dan mendeteksi tingkat inklusi. Sehingga masyarakat paham apa yang mereka gunakan dan tahu dampak negatifnya,” lanjutnya.

Sambutan positif juga datang dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa. Dia berharap agar SiMOLEK bisa mendongkrak literasi dan inklusi keuangan di seluruh kalangan. Apalagi, basis pasar tradisional. 

Menurutnyi, pasar tradisional memiliki signifikansi terhadap setiap PAD kabupaten atau kota.

Dia menceritakan beberapa kali turun langsung untuk mengecek inklusi keuangan di pasar tradisional. Termasuk retribusi berbasis QRIS di berbagai pasar tradisional.

”Saya ambil posisi pertama di Ponorogo yang retribusi pasarnya  sudah menggunakan QRIS. Kemudian, di Magetan juga sama. Bagi Jawa Timur, OJK sudah memberikan payung,  tugas pemda mendetailkan pelaksanaannya,” ujar Khofifah.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR Dapil Jatim Indah Kurnia mengatakan, inklusi keuangan Jatim dalam upaya sudah mencapai 90 persen. Padahal, target angka tersebut untuk 2024. 

”Tapi, ini sudah dicapai Jawa Timur. Jatim itu rata-rata selalu performance di atas nasional,” ucapnyi.

BIK yang saat ini di-launching OJK Regional 4 Jawa Timur diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk meningkatkan inklusi keuangan. ”Boleh inklusi tinggi, kalau literasi masih tak memadai, maka yang namanya tawaran-tawaran investasi dan pembiayaan yang kurang bertanggung jawab itu juga menghantui masyarakat kita,” kata Indah.

Acara tersebut dipungkasi dengan berbagai kegiatan. Mulai bersepeda bersama dengan rute sepanjang 3 kilometer hingga zumba yang dilaksanakan di depan gedung OJK Regional 4 Jawa Timur. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: