Yudo atau Dudung
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
Realitasnya, Presiden Jokowi mengangkat Jenderal Andika. Inilah hebatnya institusi militer, walaupun opini sempat terbelah, TNI tetap kompak. Setelah Andika dilantik, semua angkatan tetap kompak. Satu komando.
Kini nama Laksamana Yudo Margono otomatis menjadi kandidat lagi. Kali ini bersaing dengan Jenderal Dudung Abdurahman dan Marsekal Fajar Prasetyo.
Secara usia, Dudung dan Yudo lebih senior. Keduanya akan pensiun November 2023. Keduanya sama-sama lulusan akademi 1988. Sedangkan Marsekal Fajar pensiun April 2024.
Bila presiden menganggap kali ini giliran matra TNI-AL (terakhir Laksamana Agus Suhartono 2010–2013), otomatis tongkat panglima akan diserahkan ke Laksamana Yudo.
Namun, bila ada pertimbangan lain, bisa saja kembali dijabat matra TNI-AD. Saat ini pun mulai bermunculan pemberitaan yang menyebut Jenderal Dudung sebagai kandidat kuat. Dudung dikenal sebagai menantu Mayjen Cholid Gozali. Mertuanya itu mantan politikus PDIP.
Dudung ataupun Yudo, bila menjadi panglima, bakal menjabat kurang dari setahun. November tahun depan keduanya pensiun. Karena itu, bisa dikatakan ini peluang terakhir mereka.
Bisa dikatakan, Yudo dan Dudung sebagai kandidat kuat. Itu bila berkaca dari isu yang muncul di media. Kesempatan terakhir bagi keduanya. Tapi, bisa saja peluang keduanya tertutup bila pilihan Jokowi jatuh ke Marsekal Fajar.
Siapa pun yang terpilih akan memasuki tahun berat. Harus peka dengan situasi ekonomi yang memasuki krisis. Juga, tahun menjelang pemilu yang meningkatkan suhu politik. Presiden pun harus jeli menentukan pilihan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: