Saat Wali Kota Surabaya Pilih Baju Adat Palembang di Upacara Sumpah Pemuda
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pakai baju adat Pelembang atau Besemah saat peringatan Sumpah Pemuda di Balai Kota Sutabaya, Jumat, 28 Oktober 2022.-Miftahul Rozaq/Harian Disway -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Peringatan Sumpah Pemuda 2022 di Balai Kota SURABAYA bak parade pakaian adat, Jumat, 28 Oktober 2022. Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi yang jadi inspektur upacara mengenakan pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu memakai baju Adat Besemah. Itu adalah perpaduan kain songket yang dikenakan seperti sarung di lengkapi aksesoris berupa manik-manik koin emas. Ada kalung emas berupa tanduk kerbau serta ditegaskan dengan mahkota di kepala atau disebut dengan “singal”.
Eri terlihat bak Raja Sriwijaya, dengan segala aksesoris yang megah dengan warna merah kain bludru berpadu dengan warna emas. Perpaduan itu menyimbolkan keagungan dan kemakmuran.
Melihat makna baju adat yang dikenakan Walikota Surabaya, tentunya memberi makna dan harap yang sama terhadap keagungan dan kemakmuran warga Surabaya.
Mengapa Eri memilih baju adat Palembang? Rupanya, pemkot menyediakan beberapa baju adat untuknya. Eri sendiri yang memilih Besemah. "Belum tahu, infonya ada beberapa pilihan, terus beliau pilih itu," kata Indri, Kasubag Humas Pemkot Surabaya.
Tema sumpah pemuda hari itu memang keberagaman. Ada berbagai macam baju adat dari Sabang sampai Merauke yang ditampilkan. Surabaya jadi miniatur kebhinekaan Indonesia.
Selain itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengenakan baju adat Madura. Ia mewakili sang istri yang berasal dari Sumenep.
Petugas upacara sebagian besar merupakan para pemuda-pemudi dari berbagai kampus di Surabaya.
Berbagai baju adat di upacara Sumpah Pemuda di Balai Kota Surabaya.-Mita Octaviani -
Komandan Upacaranya: S. Andre Prasetyo Utomo merupakan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN Veteran) Jatim; Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Alifka Cellina Velby (Universitas Airlangga), Pembaca Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia Ahmad Salid.A (Universitas Negeri Surabaya) dan Hilya Humaida (Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya).
Salah satu mahasiswa pembaca Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia, Ahmad Adhi Suprayitno, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
“Saya senang pemkot Surabaya memberikan ruang untuk kami mahasiswa menjadi perwakilan pembacaan teks keputusan kongres pemuda Indonesia yang dalam hal ini kami juga difasilitasi baju adat Seperti yang saya pakai merupakan baju adat dari Palembang, Sumatera Selatan. Kesenangan saya bertambah ketika melihat bapak walikota mengenakan pakaian adat dari Palembang juga” Ujar Ahmad.
Peserta upacara peringatan Sumpah Pemuda di Balai Kota Sutabaya.-Mita Octaviani/Harian Disway-
Keramaian Upacara juga di dukung oleh tim Paduan Suara Gita Bahana Pelajar Surabaya yang merupakan Gabungan pelajar SMP negeri dan swasta se-Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: