24 Finalis Koko Cici Jatim 2022 Telah Terpilih

24 Finalis Koko Cici Jatim 2022 Telah Terpilih

Pembekalan seleksi finalis Koci Jatim senam Zumba di Klinik Estine Manyar Kertoarjo -Cyntia Dara Fitriani - Harian Disway-

Penantian panjang semifinalis Koko Cici Jawa Timur (Koci Jatim) 2022 telah berakhir. Sebanyak 24 peserta telah terpilih menjadi finalis. Mereka telah menjalani proses seleksi dan pembekalan yang sangat panjang. 

--- 

GRAND FINAL Koci Jatim 2022 kurang dari sebulan lagi. Puncak perhelatan kompetisi Koci Jatim tahun ini bakal digeber di Graha Unesa Surabaya, Sabtu, 26 November 2022. Maka, setelah terpilih, ke-24 finalis tidak punya waktu untuk bersantai. Mereka sudah ditunggu berbagai pembekalan sebagai persiapan tampil di grand final. 

Akhir pekan ini, para finalis akan menjalani sesi pemotretan bersama Ksatria Barongsai. Setelah itu, baruah pelatinan intens dimulai. ’’Ada penguatan materi bahasa Mandarin, budaya Tionghoa, serta materi tentang perawatan kulit dan kecantikan oleh Estine Clinic,’’ jelas Helena Aprilia, ketua Ikatan Koko Cici Jatim. 

Tak hanya penguatan wawasan, mereka juga bakal mendapatkan makeover. Misalnya treatment kulit wajah dan massage. Mendekati grand final nanti, para finalis akan fitting seragam yang bakal dipakai saat babak puncak. ’’Terkait jadwalnya akan segera kami informasikan,’’ kata Helena, yang pernah masuk top six Koci Jatim 2020. 

Antusiasme publik Jatim terhadap kompetisi Koci cukup besar. Sejak pendaftaran pada Agustus, ada ratusan orang yang mendaftar. Setelah lolos menjadi peserta, mereka langsung menjalani proses panjang. Mulai dari tahap seleksi awal—terdiri dari wawancara dan talent show—hingga pembekalan-pembekalan. Baik online maupun offline. 

’’Koci Jatim tak hanya bertujuan untuk memunculkan bibit-bibit muda duta budaya Tionghoa,’’ kata Helena. ’’Tapi kami juga berusaha membangun rasa persaudaraan. Serta pembentukan wawasan dan karakter masing-masing peserta. Makanya prosesnya lama,’’ lanjut pebalet tersebut. 

Selain itu, Ikatan Koci Jatim ingin agar para calon koko dan cici tak sekadar berkompetisi saja. Mereka diharapkan dapat berkontribusi bagi masyarakat. Minimal turut mempromosikan sektor pariwisata di Jawa Timur, serta budaya Tionghoa. 

Setelah seleksi, muncullah 30 nama semifinalis. Mereka diseleksi kembali melalui pembekalan online dan offline sepanjang September. Ada materi tentang pariwisata, pengetahuan bahasa Mandarin, beauty class, zumba, dan sebagainya. 

’’Intinya, mereka harus siap secara fisik dan mental untuk menjadi duta budaya Tionghoa, duta pariwisata Jatim, dan duta sosial. Karena, tiga tugas itulah yang diemban oleh koko dan cici Jatim,’’ papar Steffi Alyssandria Purwanto, panitia Koci Jatim 2022.

Materi pariwisata disampaikan oleh Piniela Sutandi, Cici Jatim 2022. Sedangkan materi bahasa Mandarin oleh Vincentius Valiandy, dosen Bahasa Mandarin dari Universitas Ma Chung. Ada pula materi tentang bisnis dan manajemen dari Hana Natalia, dosen Universitas Ciputra. 

Selain sebagai ajang untuk menambah wawasan dan pengetahuan, dalam pembekalan, tim penilai dari panitia Koci memantau keaktifan para semifinalis. Bagaimana etika mereka ketika di dalam kelompok, rasa keingintahuan, serta kerapian. ’’Setiap pertemuan, bahkan secara online sekali pun, peserta wajib mengenakan pakaian rapi. Tak lupa, harus selalu senyum,’’ ujar Steffi. 

Pembekalan yang diberikan pada para semifinalis berguna pula untuk mengetahui kedisiplinan para calon finalis, serta solidaritas sesama kontestan. ’’Banyak yang bagus. Kemampuan bahasa Mandarinnya baik, pengetahuannya tentang pariwisata juga mumpuni. Tapi ketika proses pembekalan, ternyata orangnya punya sisi sombong. Kurang terbuka. Yang seperti itu kami eliminasi,’’ jelas Helena. 

Tiap kali mengikuti pembekalan, para semifinalis wajib menuliskan refleksi diri mereka masing-masing. Terkait apa yang telah dilakukan, penilaian terhadap pembelajaran, serta cara mereka menilai diri. Baik kelebihan dan kekurangan. Termasuk dalam catatan refleksi tersebut, mereka menuliskan kesalahan masing-masing. 

Sumber: