Dies Natalis ke-68 Universitas Airlangga: Peringkat 81 Asia dan Nomor 2 Nasional
MENTERI KESEHATAN Budi Gunadi Sadikin berbincang dengan Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dan Founder Harian Disway Dahlan Iskan setelah Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-68 di Gedung Rektorat, Kampus C, Unair. -Tomy C. Gutomo-Harian Disway-
Universitas Airlangga mendapat kado istimewa di ulang tahun ke-68. Pencapaiannya pun makin gemilang. Berdasarkan QS Asia University Rankings (AUR) 2023, Unair sukses menempati peringkat ke-81 sebagai universitas terbaik se-Asia. Target Top 100 Asia terlampaui
---
PENGAKUAN internasional terus diberikan kepada Universitas Airlangga. Selain menempati peringkat 81 Asia, Unair kini berada di posisi ke-369 sebagai universitas terbaik dunia versi Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR). Naik 96 poin dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat 465.
Sejak 2014, Unair terus menunjukkan performa yang luar biasa. Dari posisi 701+ hingga kini ke posisi 369 kampus terbaik di dunia. Sebanyak 85 program studi (prodi) telah terakreditasi internasional dan 136 prodi terakreditasi A (unggul). Sementara institusi pun terakreditasi A dengan capaian skor mencapai lebih dari 370 poin.
Info Grafis Peringkat Universitas Airlangga-Annisa Salsabila-Harian Disway-
Peningkatan itu tentu diiringi dengan beberapa kerja keras dari berbagai kegiatan akademik hingga penelitian. Terutama menyangkut pengembangan teknologi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. Unair berhasil membuat terobosan-terobosan baru.
Pertama, para peneliti andalnya telah sukses menciptakan vaksin Merah Putih alias InaVac. Vaksin itu merupakan satu-satunya yang 100 persen buatan dalam neger. InaVac baru saja mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.
InaVac dibuat dengan menggunakan metode inactivated virus. Yakni dengan cara mengembangkan bahan dari virus yang telah dimatikan. Dan didampingi langsung oleh BPOM mulai dari tahap pra uji klinis hingga uji klinis fase 3.
“Di bidang riset, tentu kami mengembangkan berbagai fasilitas agar riset terus berkembang dan maju. Sehingga bisa memberi dampak sosial yang lebih nyata lagi. Salah satunya, ya vaksin Covid-19,” ujar Rektor Unair Prof Mohammad Nasih saat menyampaikan orasi pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-68 Unair di Aula Garuda Mukti, Gedung Rektorat lantai 5, Kampus C, Rabu, 9 November 2022.
Kedua, Unair telah mendirikan SDGs Center. Itu sebagai bentuk kontribusi Unair untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. Tentu saja juga akan mendukung terwujudnya kampus dengan kurikulum yang berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
“Saya mendorong para dosen dan dekan agar mencantumkan tema SDGs yang diperbanyak dalam publikasi,” ujar Nasih. Sebab, hingga saat ini sudah ada 32 persen publikasi bertema SDGs. Nasih pun ingin diperbanyak lagi.
Fasilitas penelitian juga terus dikembangkan. Kini, Unair punya laboratorium biosafety level (BSL) yang lebih lengkap. Tak hanya Human-BSL tetapi juga Animal-BSL (ABSL).
Menkes Budi Gunadi Sadikin- Foto:Boy Slamet-Harian Disway-
Hasil riset rekayasa energi terbarukan pun membuahkan hasil. Unair ternyata mampu menyiapkan panel surya sebagai pengganti energi berbahan batu bara. “Proses dan pengembangannya akan kami lakukan terus. Tetapi, kalau ada yang butuh kami siap mendukung,” ujar ketua Forum Rektor Indonesia yang baru dilantik itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: