Golden Ticket Unair 2025: Harapan, Prestasi, dan Penantian Menuju Kampus Impian

Golden Ticket Unair 2025: Harapan, Prestasi, dan Penantian Menuju Kampus Impian

Beberapa calon penerima Golden Ticket diminta maju untuk menjelaskan prestasi mereka selama bersekolah oleh Rektor Unair Prof Nasih (kanan) pada 12 Maret 2025. --HARIAN DISWAY

HARIAN DISWAY – Hall lantai 1 Gedung Manajemen Universitas Airlangga (Unair) dipenuhi siswa-siswa berseragam. Wajah mereka tegang, beberapa berbicara pelan satu sama lain, sementara lainnya hanya diam, menunggu dengan harap-harap cemas.

Hari itu, kemarin, Rabu, 12 Maret 2025, bukan sekadar hari biasa bagi mereka. Sebab Unair tengah mengumumkan nominasi penerima Golden Ticket, tiket emas masuk perguruan tinggi tanpa tes.

Momen penting bagi calon mahasiswa yang berharap bisa melanjutkan pendidikan di kampus kebanggaan ini melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Sebanyak 37 siswa hadir di ruangan itu, ditemani para pendamping. Namun, jumlah yang mengikuti acara ini jauh lebih banyak. Ratusan siswa lainnya menyimak jalannya pengumuman lewat siaran video daring.

BACA JUGA: Inovasi Guru Besar Unair Helmy Yusuf: Bahan Amfifilik untuk Vaksin Berbentuk Padat

BACA JUGA: Anggaran Pendidikan Dipangkas, Akademisi Unair Sebut Kualitas Akademik dan Riset Terancam Menurun


Prof Nasih (dua dari kiri) bersama beberapa dosen Unair memandu acara pengumuman calon penerima Golden Ticket pada Rabu, 12 Maret 2025. --HARIAN DISWAY

Ketegangan begitu terasa, hingga Rektor Unair Prof. Muh Nasih, yang memimpin acara, mencoba mencairkan suasana. "Jangan tegang-tegang, santai saja. Di sini kita bakal menunggu buka puasa sambil bersenang-senang," ujarnya dengan senyum lebar.

Seketika, ruangan yang semula sunyi mulai dipenuhi tawa. Wajah-wajah cemas itu perlahan mencair. Prof. Nasih, yang dalam beberapa bulan ke depan akan melepas jabatannya, meminta beberapa calon penerima Golden Ticket untuk unjuk gigi.

Beberapa siswa maju ke depan. Ada yang membacakan surat dan ayat suci Al-Qur’an, ada pula yang diminta menjelaskan prestasi mereka selama bersekolah.

Maklum, para calon penerima Golden Ticket ini adalah siswa-siswa terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki prestasi non-akademik yang luar biasa.

BACA JUGA:AILG Unair: Solusi Inovatif untuk Penelitian dan Pengabdian Bangsa

BACA JUGA:Rencana Sekolah Libur Selama Ramadan di Mata Prof Tuti Budirahayu, Guru Besar Unair

Prof. Nasih menjelaskan bahwa tahun ini Unair menerima 770 mahasiswa melalui jalur SNBP. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen di antaranya masuk dalam nominasi penerima Golden Ticket.

Total ada 3.755 pendaftar dari 1.423 sekolah yang mencoba peruntungan lewat jalur prestasi ini. Namun, tidak semua bisa mendapatkan tiket emas itu. Unair membagi mereka dalam empat golongan berdasarkan pencapaian akademik dan non-akademik.

"Golongan pertama ada sekitar 250 orang, mereka adalah siswa-siswa dengan prestasi akademik dan non-akademik yang luar biasa," jelasnya. Golongan kedua, yang jumlahnya sekitar 61 orang.

Golongan itu terdiri dari siswa dengan banyak prestasi non-akademik, meskipun prestasi akademiknya cukup baik. Kemudian, ada golongan keempat, yang mencakup 459 orang dengan prestasi akademik unggul, tetapi minim pencapaian di bidang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: