Pribadi Ganda si Kebaya Merah

Pribadi Ganda si Kebaya Merah

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Tidak ada obat pengidap DID. Ilmu kedokteran modern belum menemukan obatnya. Umumnya, pengidap diberi obat antidepresan hanya untuk mengurangi depresi yang muncul. Kayak obat penurun panas tubuh.

Penyembuhannya melalui terapi oleh psikiater. Kurun waktu penyembuhan bergantung tingkat DID pengidap. Tapi berbulan-bulan. Tidak dalam waktu cepat.

Dari paparan The Sidran Institute, bisa disimpulkan, sangat bahaya jika anak-anak dilecehkan. Terutama pelecehan seksual. Fokus pada anak perempuan, karena perbandingan jumlah pengidap DID perempuan enam kali lebih banyak daripada pria.

Si Kebaya Merah, jika benar pengidap DID, bakal diketahui masuk golongan mana, merujuk deskripsi yang dipaparkan The Sidran Institute itu. Tapi, jika benar dia pengidap DID, sangat mungkin dilecehkan di masa kecil dulu.

Dari situ, ditarik garis waktu mundur, bakal diketahui kondisi masa kecil si Kebaya Merah.

Dia sudah memproduksi 92 video porno. Sangat mungkin produk itu berdampak negatif terhadap anak dan remaja penontonnya. Banyak pemerkosa mengakui ke polisi bahwa mereka kecanduan video porno. Sehingga ingin mencoba, dengan memerkosa. Perempuan korban juga anak-anak.

Alhasil, anak-anak perempuan korban pelecehan seks dan pemerkosaan kelak setelah dewasa berpotensi mengidap DID. Persis seperti si Kebaya Merah (seumpama dia terbukti DID) di waktu kecil. 

Di situlah siklus negatif berputar-putar. Kian lama kian melebar. Dalam jumlah membesar. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: