Mozaik Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres

 Mozaik Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Tim polisi tiba, mendobrak rumah, masuk, mendapati empat jenazah. Di sekitar jenazah ada kamper. Sedangkan, hasil forensik, empat jenazah itu tidak meninggal bersamaan. Disimpulkan, yang mati duluan ditaburi kamper. Supaya tidak terlalu bau. Jenazah tanpa kamper adalah jenazah Budi. Diduga ia paling akhir meninggal.

Penghuni rumah tersebut, sesuai kartu keluarga, hanya empat orang itu. Sehingga tidak ada saksi. Juga, tidak ada kamera CCTV di sekitar rumah.

Polisi minta keterangan kerabat yang tidak tinggal di rumah tersebut. Yakni, Ris Astuti (64), adik kandung Margaretha. Ris dimintai keterangan di Polsek Kalideres, Sabtu, 12 November 2022.

Ris kepada polisi mengatakan, kecil kemungkinan keluarga Rudiyanto kelaparan karena tidak bisa membeli makanan. ”Mereka tidak kaya, tapi kalau untuk beli makanan, mampu.”

Keluarga itu, sebelum tinggal di rumah tersebut, tinggal di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. ”Waktu di Gunung Sahari, sebelum tahun 2002, mereka malah keluarga kaya,” kata Ris.

Repotnya, Ris kali terakhir berkomunukasi dengan Margaretha adalah lima tahun silam. ”Tidak ada masalah apa-apa. Cuma, kami memang jarang komunikasi,” ujar Ris.

Polisi kini mengumpukan mozaik, potongan-potongan bukti dan informasi, untuk mengungkap kasus tersebut. Meski simpulan awal itu bukan pembunuhan, polisi tetap menyelidiki kasus itu.

Satu yang masih dicari polisi, mobil Honda Brio tersebut tidak ada di rumah. Padahal, pagar halaman rumah terkunci dari dalam. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: