Kunjungan 31 Jurnalis Lintas Benua di Taiwan: Lebih Takut Topan dan Gempa ketimbang Perang (1)

Kunjungan 31 Jurnalis Lintas Benua di Taiwan: Lebih Takut Topan dan Gempa ketimbang Perang (1)

JURNALIS JEPANG Jun Arai membaca Harian Disway di Bandar Udara Internasional Taoyuan Taiwan, Sabtu, 19 November 2022.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Sebanyak 31 jurnalis dari lintas benua diundang ke Taiwan pada 13–19 November 2022. Harian Disway menjadi satu dari dua delegasi Indonesia yang diundang ke sana bersama Koran Sindo. Delegasi datang saat hubungan Taiwan dan Tiongkok sedang memanas. 


Pulau Formosa. Pulau yang indah, begitulah orang Portugis menyebut Taiwan. Ada 300 ribu orang Indonesia yang tinggal di sana untuk bekerja atau kuliah. Setelah kasus Covid-19 melandai, ada makin banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang dikirim ke sana.

Harian Disway menemui rombongan PMI di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu, 13 November 2022. Kami sama-sama naik China Airlines. ”Kami dikontrak tiga tahun,” ucap Nova Khoirul, warga Ponorogo, saat pesawat kami baru saja lepas landas.


Nova Khoirul (tengah) dan kawan-kawannya di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka dikontrak 3 tahun bekerja di Taiwan.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Kami duduk di deretan kursi belakang pesawat. Nomor 29. Rekan-rekan Nova duduk di belakang kami. Dari percakapan mereka, saya langsung tahu bahwa semuanya dari Jawa.

Nova bakal bekerja di pabrik mesin. Karena dikontrak tiga tahun, ia tak akan pulang ke Indonesia selama tiga kali masa Lebaran. Katanya, mereka bakal digaji Rp 13 juta per bulan. Mes dan makan ditanggung perusahaan.

Banyak juga pekerja migran perempuan. Mereka bakal bekerja sebagai perawat lansia hingga asisten rumah tangga. Wajah mereka berseri-seri membayangkan bisa pulang dengan nasib lebih mujur.

Nova tak takut ke Taiwan. Begitu juga dengan teman-temannya. Semuanya tahu bahwa hubungan Taiwan dan Tiongkok memanas sejak Agustus lalu. Kapal-kapal perang Tiongkok mengepung Formosa dan pulau-pulau kecilnya. Roket meluncur di langit Taiwan sebagai wujud provokasi.

Latihan berskala besar itu adalah reaksi Tiongkok atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi Agustus lalu. Mereka ingin menegaskan bahwa Taiwan milik mereka.


Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di Taipei Guest House, Selasa, 2 Agustus 2022.-Kemenlu Taiwan-

Amerika Serikat diminta menghormati Kebijakan Satu Tiongkok (一个中国) alias One-China Policy. Tiongkok mengeklaim bahwa pemerintah resmi mereka meliputi Tiongkok daratan, Hongkong, Makau, dan Taiwan. 

Semua negara yang ingin melakukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok harus mengakuinya. Termasuk Indonesia. 

Nova tak memikirkan konflik itu terlalu dalam. Yang ia tahu, Taiwan adalah negara aman. ”Tonggoku roto-roto kerjo nang Taiwan (Rata-rata tetanggaku bekerja di Taiwan, Red),” ujar Nova.

Mereka bilang tidak ada perang di Taiwan. Aman. Ketika pulang, mereka juga membawa duit banyak. Beli tanah hingga bisa membangun rumah.

Pekerja migran lainnya, Lina Mardiana Lin, juga mengatakan, tak pernah ada perang di Taiwan selama dirinyi bekerja di sana. Perempuan asal Pontianak itu lebih takut bencana alam yang menerpa pulau yang ada di Samudra Pasifik itu. ”Enggak ada perang. Aman. Kami lebih takut gempa sama angin,” kata Lina yang puluhan tahun menetap di Taiwan dengan anak dan sang suami.

Lina bahkan bercanda bahwa perang itu cuma gimmick. Tidak pernah benar-benar terjadi. Tak hanya dia, orang-orang Taiwan dan turis dari luar negeri juga merasa aman di sana. ”Cuma di berita aja yang bilang perang-perang begitu. Aslinya enggak pernah ada,” ujar perempuan yang sangat fasih berbahasa Mandarin tersebut.


Taiwan dipotret dari udara melalui China Airlines.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Begitu tiba di The Howard Plaza Hotel, Taipei, saya mengecek perkataan para PMI tersebut. Senin, pukul 02.00, ternyata banyak turis yang masih berjalan-jalan di jalur pedestrian kota.

Dua orang dari Italia mengobrol di dekat lobi hotel berbintang lima itu. Satu orang memakai setelan kemeja putih dibalut jas hitam. Satu lagi mengenakan jaket kasual.

Saat saya tanya, mereka dari perusahaan otomotif. Namun, mereka enggak menyebutkan nama perusahaan mereka.

Ada banyak perusahaan otomotif Italia. Di antaranya, FIAT, Ferrari, Lamborghini, dan Maserati. Mungkin mereka dari salah satu perusahaan itu. Banyak produsen mobil yang menjalin kerja sama dengan perusahaan Taiwan. 

Anda sudah tahu bahwa Taiwan adalah raja semikonduktor dunia. Komponen elektronik itu dibutuhkan berbagai perusahaan di dunia. Termasuk Tiongkok yang butuh semikonduktor Taiwan.


DELEGASI MEDIA yang mewakili Indonesia di Taiwan, Salman Muhiddin berfoto di depan TAIPEI 101 Senin, 14 November 2022-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Saya juga menanyakan bagaimana tanggapan mereka tentang hubungan Taiwan dan Tiongkok yang memanas sejak Agustus. Rupanya mereka tidak khawatir sama sekali. 

Taiwan is the safest place on the planet. Believe me! (Taiwan adalah tempat paling aman di planet ini. Percaya saya!),” ujar orang Italia itu sebelum pergi masuk ke hotel karena klien mereka memanggil. 

Sayang sekali saya tak sempat menanyakan nama mereka berdua. Sebelum mereka masuk ke hotel, satu dari mereka menceritakan bahwa semua orang bisa bepergian di Taiwan dengan rasa aman 24 jam. Tak ada rasa takut dirampok atau jadi korban kejahatan lain.

Rupanya pemberitaan tentang situasi di Taiwan lebih ngeri ketimbang fakta di lapangan. (*)

Masuk Tanpa Syarat Vaksin, Dapat Alat Swab Mandiri. BACA BESOK!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: