Paguyuban UMKM Aloha Turun Jalan
Aksi protes para pelaku UMKM atas buntut dari pengusiran para pelaku UMKM binaan Primkopal Lanudal di jalan raya Aloha. -David Ubaydulloh-
SIDOARJO, HARIAN DISWAY- Setidaknya sepekan lagi jadwal pengosongan lahan di bundaran Aloha dilakukan. Para pelaku usaha yang tergabung dalam Paguyuban Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Aloha Sidoarjo masih menuntut haknya. Pasalnya, sampai saat ini mereka belum mendapat kepastian terkait nasib mereka.
Para pelaku usaha tersebut akhirnya melakukan aksi demo untuk menyuarakan aspirasinya, Senin, 21 November 2022. Titik awalnya di pinggir jalan raya arah Sidoarjo ke Surabaya. Mereka berdiri di jalan yang selalu padat kendaraan sambil membawa poster bernada tuntutan.
Koordinator demo Budi Prasetyo Kuncoro menegaskan, aksi tersebut dilakukan mengingat tak ada respons apapun dari pihak terkait. Apalagi, waktu sudah semakin mepet.
“Ada dua poin yang kami pertanyakan terkait dengan pembebasan lahan dan sisi kemanusiaannya,” ujarnya.
Setelah itu, massa yang berjumlah sekitar 50 orang bergerak menuju pemilik lahan yakni Primer Koperasi Angkatan Laut (Primkopal) Juanda. Di sana aksi damai dilakukan untuk menuntut kejelasan ganti untung.
Kata Budi, pihaknya setuju dengan pembangunan flyover Aloha yang merupakan Proyek Strategis Nasional itu. Dirinya hanya menyesalkan pembangunan tersebut tidak memikirkan nasib para UMKM yang terdampak. “Kami merasa terusir tanpa adanya mediasi,” tegas Budi.
Aksi turun jalan rencananya bakal dilakukan sepekan. Paguyuban UMKM Aloha itu masih was-was dengan nasib mereka. Kerugian diperkirakan sampai miliaran rupiah.
Selama ini, lanjut Budi, seharusnya ada duduk bersama yang dilakukan baik pihak pemilik lahan, pengusaha, dan pemerintah.
“Kami bukan penyerobot lahan dan tiap tahun kita bayar, uang itu masuk kas negara. Artinya kami juga berkontribusi disini,” lanjutnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: