Kajian Teori Fungsionalisme tentang Pengaruh Fenomena E-commerce terhadap Gaya Hidup Mahasiswa di Surabaya pada Era Pandemi Covid-19

Kajian Teori Fungsionalisme tentang Pengaruh Fenomena E-commerce terhadap Gaya Hidup Mahasiswa di Surabaya pada Era Pandemi Covid-19

--

Jika dulu transaksi perdagangan dilakukan secara langsung di suatu tempat atau pasar. Namun seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, saat ini semua bisa dilakukan secara daring yang dikenal dengan istilah e-commercePerkembangan teknologi informasi itu berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk pada gaya hidup mahasiswa di SurabayaInilah tinjauannya dalam kajian teori fungsionalisme.

Manfaat perkembangan teknologi informasi selain dapat mempermudah serta mempercepat dalam proses komunikasi dan informasi, dapat juga mempermudah dalam proses jual beli produk barang dan jasa.

Teknologi informasi dan data berbasis internet tersebut merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sampai sekarang paling banyak digunakan.

Maka tidak aneh jika banyak dari masyarakat yang menggunakan jejaring internet sebagai sumber informasi serta media untuk melakukan aktivitas berbisnis dan transaksi secara daring.

Pada era globalisasi saat ini sudah banyak alat komunikasi dan informasi yang semakin canggih seperti penggunaan telepon genggam, aplikasi, gmail, website, dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan munculnya fenomena e-commerce yang telah menjadi fenomena telah marak di Indonesia pada era globalisasi. Terutama pada era pandemi Covid-19 ini.

E-commerce sudah banyak penggunanya di Indonesia. Termasuk oleh kalangan mahasiswa di Surabaya untuk membeli keperluan seperti baju, make-up, alat-alat elektronik serta barang kebutuhan lainnya karena dianggap lebih praktis. 

Dengan adanya e-commerce segala urusan jauh lebih mudah, praktis, dan efisien. Apalagi pada era pandemi Covid-19 aktivitas sehari-hari harus dilakukan di dalam rumah. Maka e-commerce menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Faktor pendorong seseorang menggunakan e-commerce pada era pandemi Covid-19 yaitu adanya imbauan dari pemerintah yang mengharuskan di rumah saja atau mengurangi kegiatan yang kurang penting di luar rumah serta menghindari kontak secara langsung kepada siapa pun. 

Hal tersebut merupakan salah satu faktor pendorong utama seseorang menggunakan e-commerce pada era pandemi Covid-19. Faktor pendorong lainnya yaitu dengan berbelanja secara daring akan lebih mudah, efisiensi waktu, lebih aman serta lebih murah pada era pandemi Covid-19. 

Meningkatnya pengguna internet dan smartphone, partisipasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), perkembangan infrastruktur telekomunikasi yang dipengaruhi jaringan internet termasuk pula kepada faktor pendorong seseorang menggunakan e-commerce pada era pandemi Covid-19.

Ternyata, fenomena e-commerce menimbulkan suatu dampak perubahan yang cukup besar. Salah satunya perubahan gaya hidup masyarakat. Bahkan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat serta semakin canggih itu mempengarugi pola dan gaya hidup mahasiswa di Surabaya pada era pandemi Covid-19.

Memang setiap masyarakat terutama dari kalangan mahasiswa di Surabaya memiliki cara hidup yang berbeda-beda tergantung pada aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup dapat mencerminkan keseluruhan pribadi diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan. 

Nah di era pandemi Covid-19, perubahan gaya hidup pengguna e-commerce di Indonesia terutama dari kalangan mahasiswa di Surabaya semakin terlihat jelas.

Di antaranya perubahan gaya berpakaian, gaya dalam model rambut, gaya berbicara, gaya berbahasa, serta gaya hidup yang bersifat konsumtif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perubahan cara berpakaian bisa dilihat dari yang semula berpenampilan sederhana kini menjadi lebih modis serta konsumtif pada produk branded.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: