Jokowi Dukung Yusril Ihza Mahendra jadi Presiden, Syaratnya Berat

Jokowi Dukung Yusril Ihza Mahendra jadi Presiden, Syaratnya Berat

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Presiden Jokowi bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, 2022.-Biro Setpres Ri-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan mengagetkan: Ia bakal mendukung Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra jadi presiden setelahnya.

 

Pernyataan itu disampaikan saat Jokowi hadir di Rapat Koordinasi Musyawarah Dewan PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu 11 Januari 2023.


"Tugas PBB saat ini mencari 'kendaraan' agar mampu memenuhi syarat pencalonan 20 persen. Ya, tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan saya dukung," kata Jokowi saat membuka Rakor Musyawarah Dewan PBB.


Presiden Jokowi berdiri di samping Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, 11 Januari 2023 di Jakarta.-Layar Tangkap Youtube PBB-

 

Tentu syarat itu tentu sangat berat. Jika ditengok di Pemilu 2019, PBB cuma meraih 1 juta suara. Atau cuma 0,79 persen. Maka PBB tidak lolos ke Senayan karena ambang batas parpol mencapai 4 persen.

 

Hanya 9 parpol yang lolos ke parlemen:

 

1. PDIP: 27.053.961 (19,33 persen)

2. Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen)

3. Golkar: 17.229.789 (12,31 persen)

4. PKB: 13.570.097 (9,69 persen)

5. NasDem: 12.661.792 (9,05 persen)

6. PKS: 11.493.663 (8,21 persen)

7. Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen)

8. PAN: 9.572.623 (6,84 persen)

9. PPP: 6.323.147 (4,52 persen)

 

Sedangkan PBB masuk ke 7 Partai yang tidak lolos ke parlemen: 

1. Perindo: 3.738.320 (2,67 persen)

2. Berkarya: 2.929.495 (2,09 persen)

3. PSI: 2.650.361 (1,89 persen)

4. Hanura: 2.161.507 (1,54 persen)

5. PBB: 1.099.848 (0,79 persen)

6. PKPI: 312.775 (0,22 persen)

7. Garuda: 702.536 (0,05 persen) 

 

Adapun syarat pencalonan presiden adalah 20 persen suara di Parlemen.

 

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra merespon dukungan Presiden Joko Widodo itu. 

 

"Jadi saya berterima kasih lah dari Pak Jokowi memberikan dukungan dengan syarat pencalonan 20 persen, tidak harus jadi presiden atau wakil presiden kita harus berunding juga dengan partai lain," jawab Yusril di rakor itu. 

 

Yusril mengatakan, nama pencalonan presiden dan wakil presiden saat ini masih dibahas di internal PBB.  Menurutnya, perlu konsolidasi dengan partai lain. Termasuk PDIP sebagai jawara Pemilu 2019. 

 

"Terutama menghadapi adanya isu berkembang pemilu dilaksanakan 2024 atau akan ditunda, apa alasannya kalau ditunda 2024 dan landasan konstitusional dan gimana para pejabat pengisian jabatannya itu dilakukan dengan pemilu hal ini didiskusikan. Saya mendapat sekali pertanyaan dan diminta membuat analisis kalau ada faktor yang di luar dugaan kita terutama ekonomi yang diuraikan presiden tadi," kata Yusril.

 

Meski berat, Yusril akan menyeriusi dukungan presiden kepadanya. Hal tersebut jadi motivasi tersendiri bagi PBB.

 

"Tentu tahun 99 calon presiden cuma 3 Gusdur, Bu Mega, dan Saya, pada waktu itu ada sebab tertentu diminta untuk mundur. Keduanya sudah jadi presiden, Bu Mega sudah Gus Dur sudah, tinggal saya yang belum siapa tahu nanti saya jadi presiden," kata Yusril.

 

Kendati begitu, fokus pertama PBB adalah meraih ambang batas ke parlemen: 4 persen. Paling tidak PBB harus meraih 5-6 juta suara. 

 

Dalam acara itu, Jokowi juga berterimakasih. Sebab PBB selalu mendukungnya dalam pencalonan Wali Kota Solo hingga di Pilpres. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: