Jokowi Ungkap Kegentingan Global: Investasi Ditargetkan Rp 1.400 Triliun

Jokowi Ungkap Kegentingan Global: Investasi Ditargetkan Rp 1.400 Triliun

Presiden Jokowi berpidato di acara pembukaan Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang di eL Royal Hotel, Jakarta, pada Rabu, 11 Januari 2023.-Setpres-

JAKARTA, HARIAN DISWAY- SITUASI dunia dilanda kegentingan. Sepertiga dari seluruh negara terancam jatuh ke jurang resesi. Itu ramalan IMF yang diungkap Presiden Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023.

Meski begitu, kata Jokowi, Indonesia tidak begitu terdampak. Tetapi, ada beberapa risiko yang mengancam perekonomian. ”Banyak yang belum memiliki perasaan yang sama. Bahwa kita sekarang ini berada dalam kegentingan global,” ungkapnya. 

Kondisi itu efek dari beberapa persoalan serius yang berlangsung tiga tahun belakangan. Mulai pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai hingga dampak perang Rusia-Ukraina. 

Rantai pasok makanan dan energi pun terganggu. Permintaan meningkat ketika beberapa negara mulai membuka aktivitas. Tetapi, pasokan justru tak mencukupi dan berakibat pada tingginya inflasi.

Di tengah krisis itulah, Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan dengan agresif. Kemudian, menimbulkan gejolak di pasar keuangan. Dengan dasar tersebut, Jokowi meminta ramalan IMF patut dicermati.

Ancaman resesi lebih tinggi ketimbang era 1997/1998. Saat itu hanya delapan negara yang terkena dampak. Sedangkan tahun ini diperkirakan 70 negara.

”Bahkan, untuk negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya akan merasakan sedang mengalami resesi,” papar Jokowi. Kini ekonomi di 16 negara ambruk. Sebanyak 36 negara mengantre utang dari IMF.

Artinya, situasi dunia memang sedang tidak normal. Jokowi menyatakan dirinya tidak bermaksud menakut-nakuti. Tetapi, sebagai bekal untuk kewaspadaan bersama.

Sementara itu, target investasi tahun ini ditingkatkan menjadi Rp 1.400 triliun. Mengingat, tahun sebelumnya sudah mencapai Rp 1.200 triliun.

”Insya Allah target investasi akan tercapai, bahkan kemungkinan lebih,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Tentu ada sejumlah evaluasi yang mendesak. Juga, beberapa hambatan investasi.

Misalnya, terkait dengan rencana detail tata ruang (RDTR) hingga izin lokasi yang belum ada rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (RKKPR). Namun, untuk nomor induk berusaha (NIB) menengah ke bawah tidak ada kendala.

”Ini yang akan dilakukan dalam kurun waktu tiga atau empat bulan. Agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa kita lakukan, termasuk amdal (analisis mengenai dampak lingkungan, Red),” tambahnya. Dengan begitu, ia pun optimistis target tahun ini akan tercapai. 

Apalagi, setelah melihat laporan lembaga ekonomi global terhadap Indonesia. Ia yakin ekonomi 2023 bakal lebih stabil.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan hal yang sama. Perekonomian global memang menunjukkan tren pelemahan. Tetapi, beberapa negara diproyeksikan positif, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: