Tiongkok Terbangkan Boeing 737 MAX, Kali Pertama sejak Maret 2019
BOEING 737 MAX milik China Southern Airlines di Bandara Urumqi, Xinjiang, ketika masih dilarang terbang pada 5 Juni 2019.-Greg Baker-AFP-
GUANGZHOU, HARIAN DISWAY - Sebuah Boeing 737 MAX lepas landas dari kawasan selatan Tiongkok pada Jumat, 13 Januari 2022. Itulah penerbangan domestik pertama yang menggunakan model pesawat tersebut sejak Maret 2019. Ketika pesawat-pesawat tersebut dikandangkan lantaran dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.
Pengoperasian kembali Boeing 737 MAX itu adalah angin segar bagi pabrikan AS tersebut. Pasar terpentingnya, Tiongkok, sudah mulai menaruh kepercayaan.
Sebelumnya, Tiongkok memang menjadi salah satu negara pertama yang mengeluarkan larangan terbang. Boein 737 MAX dinilai tidak aman karena perangkat lunak kontrol penerbangannya membuat pesawat tersebut jatuh.
Maskapai pertama yang menerbangkan pesawat itu adalah China Southern Airlines. Jalurnya Guangzhou-Zhengzhou. Lalu, pesawat kedua meninggalkan Guangzhou menuju Wuhan.
Operator tidak boleh menerbangkan pesawat di wilayah udara Tiongkok sejak Maret 2019 ketika penerbangan Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, menewaskan 157 orang.
Kecelakaan itu terjadi lima bulan setelah jatuhnya pesawat 737 MAX lainnya di Indonesia, yang menewaskan 189 orang.
Penyelidik mengatakan penyebab utama kedua tragedi itu adalah sistem penanganan penerbangan yang salah yang dikenal sebagai Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS).
Setelah modifikasi perangkat lunak dan pelatihan pilot, pesawat tersebut diizinkan untuk terbang lagi di Amerika Serikat pada November 2020, diikuti oleh negara lain.
Beijing menganggap jet itu layak terbang pada Desember 2021. Negara itu memprediksi bahwa pesawat tersebut akan kembali mengangkasa di Tiongkok pada 2022. Tetapi, regulasi Tiongkok yang ketat membuat izin itu benar-benar bisa dilaksanakan pada tahun ini.
Larangan tersebut telah memengaruhi sebagian besar maskapai penerbangan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik. Itu sungguh tantangan bagi Boeing.
Perusahaan itu mengatakan pada Oktober 2022 bahwa mereka sedang mencari pelanggan potensial lain untuk 737 MAX. Sebab, Tiongkok masih belum mau menerima pengiriman jet yang telah dipesannya.
Di sisi lain, Tiongkok sendiri sedang menantang dominasi pesawat asing. Mereka memproduksi jet penumpang dalam negeri. Meskipun sebagian besar suku cadangnya masih bersumber dari luar negeri. (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: