Terancam Resesi, Alutsista Pakai Produk Dalam Negeri

Terancam Resesi, Alutsista Pakai Produk Dalam Negeri

MENHAN Prabowo Subianto menyetir mobil Maung, kendaraan operasional satuan, buatan dalam negeri, yang dinaiki Presiden Jokowi di kantor Kemenhan, 18 Januari 2023.-Lukas-Setpres-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - TAHUN LALU, belanja negara paling banyak dihabiskan oleh Kementerian Pertahanan. Yakni Rp 38,5 triliun untuk belanja barang dan Rp 76,7 triliun untuk belanja modal. Semuanya ditujukan untuk pengadaan alat utama sistem persenjatan (alutsista) dan mesin.

Namun, ternyata baru bisa memenuhi 70 persen dari target Minimum Essential Force (MEF). Padahal, tenggat waktu kurang satu tahun lagi. Tahap keempat pemenuhan 30 persen MEF harus dilakukan tahun ini.

Sebelumnya, pemenuhan MEF tahap III berangkat dari pencapaian MEF tahap II periode 2014-2019 yang saat itu juga tak sesuai target. Hanya mencapai sekitar 62 persen dari target sebesar 74,62 persen.

BACA JUGA:Kemenhan Habiskan APBN Terbesar

Menurut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, penundaan alutsista itu terjadi lantaran anggaran pemerintah fokus untuk mengatasi pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. “Jadi kalau masalah alutsista tertunda itu kita harus menghadapinya,” katanya pada rapat pimpinan (rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2023 di Jakarta, seperti dikutip dalam rilis Sekretariat Kabinet pada Kamis, 18 Januari 2023.

Apalagi saat ini juga tengah menghadapi ancaman resesi global. Pemerintah masih berjibaku untuk mengamankan ekonomi. Bahkan IMF juga meramalkan terdapat 70 negara yang bangkrut.

Ketua Umum Gerindra itu pun mempercayakan sisa pemenuhan MEF itu pada kemampuan industri lokal. Ia yakin kekuatan ketahanan dalam negeri tak kalah dengan luar negeri. “Kita punya kekuatan-kekuatan. Jadi saya kira soal perlengkapan kita, kemampuan industri dalam negeri luar biasa, kita percaya kepada kekuatan kita sendiri,” tandasnya.

Acara rapim itu juga menghelat pameran alutsista. Presiden Joko Widodo pun menjajal kendaraan operasional satuan yang dijuluki “Maung” di halaman Kemhan. Sekaligus meresmikan nama “Maung” untuk kendaraan tersebut. Kemudian ikut meninjau pameran.

Pameran alutsista itu ajang unjuk gigi industri pertahanan Indonesia yang terus mengembangkan produksi alutsista. Ada 18 alutsista yang terpajang. Termasuk Maung yang merupakan kendaraan operasional satuan untuk medan offroad bikinan PT Pindad (Persero). 

Kendaraan bermesin diesel 4 silinder turbocharged itu dirancang khusus operasi serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan. Sementara itu, Jokowi menitipkan pesan khusus pada Prabowo. Yakni agar bisa memadukan informasi intelijen yang tersebar di berbagai instansi. 

“Di dalam tadi, saya menyampaikan pentingnya Kemenhan menjadi orkestrator bagi informasi-informasi intelijen di semua lini yang kita miliki,” ungkap Jokowi. Baik informasi intelijen dari BIN , Polri, sampai Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Semuanya harus dipadukan sehingga menjadi info yang solid. Kemudian digunakan untuk membuat sebuah kebijakan. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: