Pernyataan Dubes Lyudmila dan Mengapa Indonesia Sayang Rusia?

Salman Muhiddin- Wartawan Harian Disway-Gambar Reza-

MENGAPA raykat Indonesia lebih mendukung Rusia ketimbang Ukraina? Pertanyaan itu pernah dilontarkan kontributor Harian Disway di Ukraina Bud Wichers.

Budi lahir di Indonesia dan kini mencari keberadaan ibunya. Ia diadopsi ke Belanda dan menjadi aktivis di Yayasan Mijn Roots (Akar Kami). Sebuah yayasan bentukan anak-anak adopsi Indonesia di Belanda.

Saat invasi Rusia ke Ukraina, banyak dukungan lebih banyak mengarah ke Rusia. Tak hanya Indonesia, negara dengan mayoritas Islam pun begitu.

BACA JUGA:Bud Wichers: Gas Air Mata Kanjuruhan Mengingatkanku Liputan di Palestina

BACA JUGA:Palestina dan Berat Sebelah Media Barat, Reaksi Bud Wichers terhadap Serangan ke Gaza

Bud Wichers duduk di sofa hotel di Kota Kyiv. Dinding dan jendela dilindungi karung pasir sebagai perlindungan.-Bud Wichers/Harian Disway-

Budi sudah dua kali ke Ukraina sejak Rusia melancarkan Invasi Februari 2022. Ia mengisahkan apa ya ia temui. Betapa menderitanya orang-orang Ukraina yang hidup dalam kepungan prajurit Rusia.

Sirene datang sebagai tanda roket datang. Tidur pun sulit. Makanan, air bersih, BBM, listrik, hingga obat-obatan jadi barang langka. Tak hanya warga sipil. Banyak jurnalis terbunuh di sana.

Budi tak pernah setuju dengan peperangan di mana pun tempatnya. Termasuk upaya Israel merebut Palestina. Karena itulah, ia merasa perlu terjun ke medan pertempuran demi mengisahkan suara mereka yang tertindas.

BACA JUGA:Kontributor Harian Disway, Bud Wichers, Mendekati Medan Pertempuran di Kharkiv

BACA JUGA:Bud Wichers, Kontributor Harian Disway, Tiba Lagi di Medan Perang Ukraina

Bud Wichers memakai rompi, helm anti peluru, dan kartu pers Harian Disway saat liputan di Kharkiv, Ukraina.-Bud Wichers/Harian Disway-

Sumber: