Menanti Nakhoda Baru PSSI

Menanti Nakhoda Baru PSSI

SIAPAKAH ketua umum PSSI yang baru?-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Berikutnya, ada Johar Arifin (akademisi olahraga). Situasi PSSI makin liar. Muncul dualisme kompetisi. Dilanjutkan La Nyalla Mattalitti (pengusaha-politikus), Eddy Rahmayadi (jenderal aktif saat itu, Pangkostrad), hingga Joko Driyono, PSSI belum keluar dari kemelut. 

Sebenarnya ketua sekarang, Iwan Bule, menjadi harapan. Eks jenderal polisi bintang tiga itu dipilih dengan harapan izin kompetisi bisa lancar. Perkembangan timnas juga ada, tapi tetap saja terasa sia-sia karena belum ada prestasi. 

Banyak sindiran juga buat Iwan Bule karena dianggap membangun popularitas yang dikaitkan dengan pilgub Jabar mendatang. Puncak kritik ke Iwan adalah tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari 130 jiwa. 

Kini Iwan sudah ”menyerah”. KLB PSSI di depan. Sudah mumcul dua calon nakhoda. La Nyalla Mattalitti yang kini menjabat ketua DPD RI dan Erick Thohir (menteri BUMN).

La Nyalla jelas bukan orang baru di PSSI. Ia pernah terpilih sebagai ketua umum. Saat ia terpilih sebagai ketua umum, Kemenpora langsung membekukannya karena kebijakan PSSI dalam masalah kompetisi. Dalam waktu hampir bersamaan, Nyalla diterpa kasus korupsi dana hibah Jatim. KLB PSSI memaksanya mundur.   Namun, pengadilan memutuskan bebas.

La Nyalla benar-benar ”petarung” dan memiliki jaringan luas. Buktinya, ia tetap bangkit dan terpilih sebagai ketua DPD. 

Erick Thohir tentu lawan berat bagi Nyalla. Di PSSI ia mungkin disebut wajah baru. Namun, pengalaman dunia sepak bolanya tak perlu diragukan. Ia pernah menjabat presiden Inter Milan, klub raksasa Italia. Punya lobi kuat dengan FIFA karena sahabat Presiden FIFA Gianni Infantino. 

Yang paling penting, Erick mendapat restu pemerintah. Tentu nanti sangat membantunya bila menang. Apalagi, darah baru di sepak bola seperti Raffi Ahmad (RANS Nusantara) dan Kaesang (Persis Solo) mendukungnya.

KLB PSSI tinggal menghitung hari. Jangan sampai salah pilih ketua umum. Sekarang di tangan pemegang hak suara, ingin yang berpengalaman luas internasional atau mencoba kembali kepemimpinan La Nyalla. 

Bagi gibol, siapa pun ketuanya, yang penting kompetisi lancar dan timnas bisa menang. Terutama mengalahkan Vietnam dan Thailand. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: