Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2023 Farah Citasari: Usir Insekuritas dengan Kenal Diri Sendiri

Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2023 Farah Citasari: Usir Insekuritas dengan Kenal Diri Sendiri

SOSOK Farah Citasari, finalis Puteri Indonesia Jatim 2023-Farah Citasari-Farah Citasari

Cantiknya wanita tak hanya dari wajah. Tapi juga karakternya. Demikian pendapat Farah Citasari. Untuk maju ke ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2023, gadis kelahiran Sidoarjo 22 tahun lalu itu mencoba memadukan dua hal itu.

 

Lulusan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya Jurusan Ilmu Komunikasi itu memang pantang menyerah. Tahun ini, kedua kalinya dia mengikuti kompetisi yang sama. “Tahun lalu, aku juga ikut. Tapi, karena kurang persiapan, akhirnya hanya sampai semifinal,” katanya. 

 

Saat berbincang secara daring bersama Harian Disway, content creator di salah satu perusahaan swasta ini menjelaskan bagaimana dia ingin menjadi seorang ‘puteri’. Sedari SMP, Cita sudah punya niat untuk terlibat di ajang keputrian.

 

Untuk mewujudkan niatnya, dia berusaha mencari pengalaman. Dimulai dari seringnya ia mengikuti fashion show saat Hari Kartini. Sampai akhirnya mendapat beberapa prestasi. Di antaranya berhasil menyabet gelar sebagai sebagai Putri FISIP 2018 UNTAG Surabaya. Berikutnya 1st Runner Up Miss Global Surabaya edisi 2019 dan Miss Grand Persahabatan Jawa Timur.

 

Sebagai salah seorang 12 finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2023, tentu paras Cita juga cantik. Kecantikannya itu dia akui sebagai hasil dari caranya merawat diri. Cita sendiri menerapkan beberapa metode untuk merawat diri. “Pertama, tentu saja rutin memakai skin care, dilanjut dengan menjaga pola makan dengan makan buah dan sayur serta rutin olahraga”, jelas wanita yang sedang menggandrungi olahraga panahan ini.

 

Hasilnya bentuk tubuhnya termasuk body goals. Saat berbincang dengan Harian Disway pada 6 Februari 2023, Cita tampil menawan dengan dress berwarna oranye. Rambut hitamnya yang bergelombang, tergerai indah. Dari caranya bertutur kata, terlihat sosoknya sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bicaranya lancar, enggak belibet.

Selain memperindah penampilan fisiknya, Cita melatih mentalnya. Metodenya sederhana. Hanya dengan berbicara sendiri di depan cermin. Dari situ dia melatih intonasi bicara agar sanggup berhadapan di depan banyak orang dengan lancar. Selain itu, dengan melihat dirinya dari pantulan cermin, dia bisa mengenali dirinya sendiri.

Cita percaya bahwa mengenali diri sendiri akan bisa mengurangi rasa insekuritas. Setiap wanita harus menanam pemikiran bahwa dirinya itu unik. Karena tiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Entah, dari caranya memperlakukan orang maupun memiliki kemampuan yang spesial. “Intinya cantik itu tidak terbatas pada paras. Tetapi juga dilihat dari kemampuan,” tutur Cita. 

Saat seorang wanita merasa bahwa diri mereka mampu, bahwa diri mereka unik serta luar biasa, bahwa wanita bisa memancarkan kecantikannya, maka tidak perlu mereka mendengar perkataan orang lain. Saat orang mencibir dan mencaci, cukup jadikan sebagai koreksi dan introspeksi. Karena itu dia yakin wanita memiliki caranya sendiri agar bisa dianggap cantik. "Wanita harus belajar legawa, menerima diri apa adanya," ungkapnya.

Di akhir perbincangan dengan Harian Disway, Cita berterima kasih kepada semua yang mendukungnya. Khususnya orang tua. Cita pun berjanji. Dia akan berusaha dengan sangat keras agar tidak mengecewakan orang-orang terdekat yang mendukungnya. Dia berharap yang terbaik bagi dirinya maupun finalis lain yang akan terpilih untuk maju ke tingkat nasional. (Rafli Susilo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: