Cheng Yu Pilihan Pemilik Satoria Group Alim Satria: Zai Tian Yuan Zuo Bi Yi Niao, Zai Di Yuan Wei Lian Li Zhi

Cheng Yu Pilihan Pemilik Satoria Group Alim Satria: Zai Tian Yuan Zuo Bi Yi Niao, Zai Di Yuan Wei Lian Li Zhi

Cheng Yu Alim Satria--

KALAU bertemu Alim Satria, memang harus siap kata-kata. Ia pengusaha yang penguasaan seni, filosofi, dan sastranya luar biasa. Lihat saja koleksi lukisannya: merentang dari aliran satu ke aliran lainnya. Atau, simaklah kalimat-kalimat yang meluncur darinya, pasti ada kutipan-kutipan syair atau pepatah Tiongkok klasik yang dalam maknanya tapi sulit untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.

Misalnya ini: "在天愿作比翼鸟,在地愿为连理枝" (zài tiān yuàn zuò bǐ yì niǎo, zài dì yuàn wéi lián lǐ zhī). Alim Satria --yang pendiri sekaligus pemilik Satoria Group-- menjadikan potongan bait puisinya Bai Juyi 白居易 tersebut sebagai pedomannya dalam membina rumah tangga. Artinya kira-kira: di langit ingin menjadi Burung Biyi jantan dan betina yang mengepakkan sayapnya bersama-sama, di bumi ingin menjadi pohon yang dua batangnya namun satu akarnya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kepala Zhong Wen Shi Jie Mandarin Institute Gary Chi: Ji Suo Bu Yu, Wu Shi Yu Ren

Sengaja diterjemahkan bebas begitu. Supaya mudah dipahami. Belum tentu pas. Sebab, yang menyulitkan adalah menjelaskan apa Burung Biyi.

Konon, Burung Biyi --yang adanya hanya di legenda-- cuma punya satu sayap dan satu mata. Agar bisa terbang, yang jantan dan betina harus mengepakkan sayapnya bareng-bareng. Mereka lambang keromantisan dan kesetiaan.

Melalui sajak naratifnya yang berjudul Chang Hen Ge 长恨歌 (Penyesalan Tiada Akhir) itu, Bai Juyi hendak melukiskan bagaimana menderitanya Kaisar Tang Xuanzong setelah selir kesayangannya, Yang Guifei, terpaksa dibunuhnya dalam suatu perebutan kuasa. 

Dan, Alim Satria mungkin ingin mengajak kita untuk tidak melakukan tindakan serupa walau bagaimana pun keadaannya. Ia barangkali mau kita meresapi apa yang dituliskan pujangga dinasti Song Li Zhiyi, "Aku tinggal di hulu Sungai Yangtze, Engkau tinggal di hilir Sungai Yangtze. Tiap hari merindu tetapi tidak bisa bertemu. Air Sungai Yangtze yang sama-sama kita minum yang mempertemukan kita" (我住长江头,君住长江尾。日日思君不见君,共饮长江水). (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: