Statistik Graham Potter, Pelatih Baru Chelsea yang Kurang Menjanjikan
SOSOK Graham Potter, pelatih Chelsea saat ini-Football.London-
LONDON, HARIAN DISWAY - Nama Graham Potter sedang hangat diperbincangkan saat ini. Khususnya oleh para pendukung Chelsea. Ia adalah pelatih yang dikontrak The Blues, sehari setelah mereka menendang pelatih sebelumnya: Thomas Tuchel.
Todd Boehly, pemilik klub Chelsea, beralasan bahwa Graham Potter memiliki visi yang selaras dengan klubnya. Maka dari itu ia mengontraknya sampai tahun 2027.
Dari statistik, sebetulnya Tuchel masih lebih gemilang daripada Potter. Pria berusia 49 tahun ini memiliki win rate sebesar 57 persen dari total 517 laga sebagai pelatih. Pria asal Jerman ini pun juga berhasil mempersembahkan piala UCL bagi Chelsea pada 2021.
Berbanding dengan Graham Potter. Pelatih yang sebelumnya melatih Brighton Hove & Albion ini, memiliki persentase kemenangan yang rendah. Hanya 37 persen dari total 342 laga. Jadi, tidak salah bila menganggap Potter sebagai pelatih yang minim pengalaman dan taktik. Apalagi bagi klub sekelas Chelsea, salah satu the Big 6 di Liga Inggris.
Terbukti, laga pertamanya dengan Chelsea pun berakhir tak menyenangkan. Bermain di Liga Champion pada 15 September 2022. Saat itu, Chelsea menjamu RZ Salsburg di Stamford Bridge.
BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (20) : Keris Bertengger di Dalam Kelenteng
BACA JUGA:Presiden Jokowi Launching Kartu Tani Digital dan KUR BSI Aceh
Thiago Silva resmi menandatangani kontrak barunya dengan Chelsea. Ia sah sebagai pemain The Blues hingga 2024.--https://www.instagram.com/p/CiDzuoPt0bG/
Pertandingan pun berakhir imbang, 1-1. Namun, setelah itu, ia sempat mempersembahkan permainan yang apik bagi para pendukung Chelsea.
Dengan meraih 5 kemenangan beruntun di semua kompetisi pada awal sampai pertengahan bulan Oktober. Namun, kepercayaan suporter Chelsea sempat goyah lagi. Karena 4 kekalahan beruntunnya saat bermain sepanjang November.
Akhirnya, sampai saat ini pun, Graham Potter masih berjuang bersama Chelsea. Dari 7 pertandingannya di tahun 2023 bersama Azpilicueta dan kawan-kawan, ia hanya mampu membuat The Blues menang 1 kali.
Sisanya imbang 4 kali dan 2 kekalahan. Hasilnya, pria kelahiran Solihull, Inggris ini hanya bisa membuat chelsea berada di papan tengah. Di peringkat 9 tepatnya.
Dari 22 pertandingan, the blues hanya berhasil meraih 31 poin. Lebih dekat dari Southampton yang berada di dasar klasemen (15 Poin); daripada rival sekotanya, Arsenal yang ada di puncak klasemen (51 poin).
BACA JUGA:Ahn Jae-hyun Comeback di Weekend Drama 50 Episode
BACA JUGA:Indonesia Kirim Bantuan untuk Gempa Turki-Suriah
Win rate-nya dengan Chelsea pun juga rendah. Dari 15 pertandingannya bersama The Blues di Liga Inggris, persentase kemenangannya hanya 33,3 persen. Hanya 5 kali menang.
Entah, apa yang salah dari kepelatihan Potter. Mungkin saja dari taktiknya. Karena, jika dilihat, the Blues memiliki skuad yang tidak main-main.
Banyak bintang yang datang ke klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini. Baru-baru ini pun, mereka mendatangkan si golden boy dan juara dunia dari Argentina; Enzo Fernandez. Ia diboyong dari Benfica dengan harga yang fantastis pula. Sebesar 121 Juta Euro.
Dari semua sisi, setidaknya Chelsea memiliki pemain berkelas. Di depan, mereka punya 2 striker yang haus gol. Ada mantan striker Arsenal, Aubameyang dan juga mantan striker Manchester City, Raheem Sterling.
Ada pula bintang Maroko, Ziyech, sebagai gelandang. Bersama dengan Enzo dan juga Pulisic. Untuk posisi bek sendiri, ada si kapten Azpilicueta dan juga bintang asal Brasil, Thiago Silva.
Jika diibaratkan, para pemain Chelsea ini adalah singa-singa yang haus akan kemenangan. Namun, sayang saja, jika mereka harus dilatih oleh seorang domba, seperti Graham Potter. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: