Indonesia Kirim Bantuan untuk Gempa Turki-Suriah

Indonesia Kirim Bantuan untuk Gempa Turki-Suriah

PERJUANGAN TIM PENYELAMAT hingga malam hari untuk mencari korban di reruntuhan gedung yang terletak di kota Jindayris, Syria, 8 Februari 2023. Kota yang sudah lama diguncang perang itu baru kali pertama disambangi bantuan sejak satu dekade silam.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

DUNIA masih berduka. Senin, 13 Februari 2023, Agence France-Presse merilis bahwa gempa Turki-Syria menewaskan lebih dari 33 ribu orang orang. Ribuan bangunan hancur. Luluh lantak.

 

Indonesia pun mengirim berbagai bantuan. Masing-masing USD 1 juta (sekitar Rp 15, 1 miliar) untuk Turki dan Suriah. Selain itu, juga mengirim tim medis dan relawan. Yakni, 90 personel emergency medical technician atau tim medis. Gabungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI, Polri, dan juga organisasi masyarakat. Serta 47 personil Search and Rescue (SAR) tersertifikasi internasional.

 

"Semuanya berkualifikasi dalam medical emergency response, sehingga nanti benar-benar bisa berperan secara optimal ketika sampai di lokasi terdampak,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers virtual, Kamis, 9 Februari 2023.

 

Sebanyak 47 personel SAR itu akan didampingi 12 anggota tim manajemen BNPB. Kemudian akan diberangkatkan dalam satu hingga dua hari ke depan. Berikut peralatan yang dibawa dari Indonesia. Bahkan termasuk 2 unit kendaraan operasional dan logistik dengan menggunakan pesawat Hercules dari TNI.


TIM PENYELAMAT melongok ke kolong reruntuhan untuk mencari korban di Kahramanmaras, Turki, 9 Februari 2023.-OZAN KOSE-AFP-

 

“Saat ini kita sedang menunggu flight clearance untuk kita bisa membawa personel ini," katanya. Diharapkan, semua anggota tim sudah tiba di Turki dalam dua hari ke depan. Tugasnya fokus membantu pencarian korban.

 

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tim medis itu terdiri dokter umum,dokter spesialis orthopedi, satu dokter anestesi, dan sisanya perawat ahli.

 

Kemudian ada juga tim Disaster Victim Identification (DVI) terdiri atas dokter spesialis odontologi, satu dokter forensik dan perawat ahli. "Untuk tim K-9, Basarnas cuma minta dua unit dengan empat pawang. Karena di Turki dan Suriah juga ada dari negara-negara lain untuk bergabung," jelas Arief.

 

Muhadjir berpesan agar personel yang terlibat dalam operasi kemanusiaan itu untuk menjaga kondisi dan kesehatan. Mengingat cuaca di Turki saat ini sedang musim dingin dengan suhu udara sampai minus 9 derajat Celsius.

 

Polri pun telah menyiapkan semua kebutuhan dan perlengkapan personel untuk musim dingin. Termasuk K-9 yang dilengkapi pakaian hangat dan bantal hangat guna memulihkan kondisi tubuh dengan cepat. 

 

Suhu dingin itulah yang menyulitkan tim penyelamat yang hingga, Kamis, 9 Februari 2023 masih berjibaku mencari korban selamat. Suhu itu juga menyengsarakan pengungsi. Mereka masih tinggal di mobil dengan mesin menyala atau di tenda darurat. Masih takut untuk kembali ke rumah.

 

Para orang tua terlihat menggendong anak mereka dengan selimut. Mereka berjalan-jalan di luar. Karena itu jauh lebih hangat ketimbang duduk diam di tenda.

 

Beberapa orang bisa menemukan tempat penampungan di kerabat atau tetangga. Tetapi, banyak pula yang meninggalkan areal tersebut. Dan lebih banyak lagi yang tidak tahu harus ke mana.

 

’’Duduk di tenda pun terasa sangat dingin dan menyakitkan. Apalagi yang masih terperangkap di reruntuhan,’’ kata Melek Halici yang menggendong anaknya di selimut.


PEREMPUAN BERDUKA di dekat tubuh keponakannya di Kahramanmaras, Turki, Kamis, 9 Februari 2023.-OZAN KOSE-AFP-

 

Presiden Recep Tayyip Erdogan pun terlihat begitu simpati pada korban gempa. Ia mengunjungi Kahramanmaras, daerah paling parah. ’’Memang kita sedang banyak menghadapi keterbatasan. Kondisi itu begitu nyata. Siapa pun tidak akan siap menghadapi bencana seperti ini,’’ ucap Erdogan.

 

Tetapi, Erdogan tidak sendirian menghadapi bencana tersebut. Negara lain juga turun tangan. Prancis, misalnya, menyumbangkan 12 juta euro atau sekitar Rp 195 miliar. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: