Kisah REDOG: Pasukan K9 Swiss yang Temukan 39 Korban Selamat Gempa Turkiye

Kisah REDOG: Pasukan K9 Swiss yang Temukan 39 Korban Selamat Gempa Turkiye

Tim relawan penyelamat K9 dari Swiss, REDOG tengah bertugas--redog.ch

TURKIYE, HARIAN DISWAY - Sejak gempa bumi yang melanda bagian Tengara TURKIYE dan Barat Daya Suriah pada 6 Februari 2023 lalu, Tim Relawan Penyelamat TURKIYE (GEA) membuka tangan lebar bagi tim relawan penyelamat dari seluruh dunia untuk membantu mencari penyintas gempa.

Salah satu dari sekian banyak tim relawan penyelamat yang turut serta membantu pencarian penyintas gempa adalah REDOG: tim relawan penyelamat dengan pasukan anjing pelacak (K9) dari Swiss, seperti yang diwartakan AlJazeera.

Tim REDOG turun tangan bersama dengan tim GEA guna mencari penyintas gempa di kota Iskenderun, Turkiye sejak 6 Februari 2023 tengah malam lalu.

Pasalnya, untuk mencari penyintas gempa yang terjebak di antara puing-puing bangunan 14 tingkat, mereka membutuhkan bantuan anjing yang bisa melacak keberadaan penyintas di antara reruntuhan dengan mengandalkan indra penciuman yang tajam.

BACA JUGA:Vonis di Bawah 2 Tahun, Bharada E Bisa Kembali ke Polri

BACA JUGA:Perbandingan Vonis Bharada E, Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, Kuat Maruf, dan Bripka RR

Sejauh ini, tim yang terdiri dari 10 orang dan 6 anjing terlatih bersama dengan GEA sudah menemukan sebanyak 39 penyintas yang masih hidup di antara reruntuhan.

Anjing yang ditugaskan sudah terlatih untuk mencium aroma manusia yang berada di area yang sulit dijangkau mata. Setelah mencium aroma manusia, anjing-anjing tersebut kemudian bediri di titik di mana manusia itu terjebak lalu menggongong dengan lantang untuk memberi tanda.

Selanjutnya, unit anjing lainnya diturunkan pula untuk membantu mengonfirmasi keberadaan manusia yang tertimbun.

Apabila dua unit anjing ini sama-sama menggongong, tim relawan penyelamat akan melakukan evakuasi tepat di titik di mana dua unit anjing itu menemukan penyintas gempa.


Tim relawan REDOG tengah beristirahat--redog.ch

Seluruh unit K9 yang bertugas dalam tim gabungan turun tangan menyelamatkan potensi penyintas gempa yang belum ditemukan selama 20 menit dengan waktu istirahat 40 menit.

Matthias Gerber selaku wakil ketua REDOG mengatakan, momen yang paling mengguncang emosi adalah ketika salah satu dari unit K9 REDOG menemukan penyintas yang masih hidup di antara reruntuhan.

BACA JUGA:Tim Medis Bersatu, Indonesia Kirim 119 Relawan ke Turkiye

BACA JUGA:Gempa Persatukan Armenia-Turkiye: Buka Perbatasan untuk Kali Pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: