TPS di Jatim Berkurang 10.401

TPS di Jatim Berkurang 10.401

Saifullah, petugas pantarlih TPS 31, Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, menempelkan stiker sebagai tanda rumah Gubernur Khofifah telah menjalani coklit.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Jatim sedang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit). Progres yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) hingga saat ini baru 48 persen. Itu sekitar 15 juta penduduk di Jatim.

Sementara itu, jumlah penduduk yang sudah disinkronkan dari daftar penduduk potensial pemilih pemilu (D4) dengan daftar pemilih tetap (DPT) berkelanjutan sebanyak 31.819.467 jiwa.

Ketua KPU Jatim Choirul Anam mengatakan, pantarlih bakal mempercepat proses coklit tersebut. Salah satu caranya, saat mendatangi rumah-rumah warga, mereka bakal mencocokkan data melalui KTP dan KK saja.

Proses coklit itu dilaksanakan mulai 20 Februari hingga 14 Maret 2023. KPU Jatim menargetkan, proses tersebut terselesaikan 10 hari sebelum deadline yang telah ditentukan. Sebab, masih banyak tugas pantarlih yang harus diselesaikan.

”Saya berharap agar masyarakat Jatim yang didatangi petugas pantarlih bisa menyampaikan informasi dan data yang akurat. Untuk memastikan benar atau tidak. Atau ada perubahan,” kata Anam, Jumat, 24 Februari 2023.

KPU Jatim juga melakukan efisiensi tempat pemungutan suara (TPS). Dari yang awalnya 130.262 menjadi 119.861 TPS di seluruh Jatim. Itu berkurang 10.401, Namun, jumlah tersebut akan berkurang lagi. Bergantung data dari petugas pantarlih seusai melakukan coklit.

Kemarin, 24 Februari 2023, petugas pantarlih dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, mendatangi rumah pribadi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Di sana, mereka juga melakukan coklit. Proses itu diawasi langsung oleh Choirul Anam.

Khofifah pun mengimbau masyarakat untuk memberikan dukungan kepada pantarlih dan PPDP dalam melakukan tugasnya. Dengan demikian, data yang disampaikan bisa tepat. Juga, dapat digunakan pada gelaran pemilukada 2024. 

”Saya mohon mendukung ketika petugas pantarlih datang. Cukup dengan cara menunjukkan KTP dan kartu keluarga (KK). Kemudian, data akan diverifikasi petugas yang datang dari rumah ke rumah,” jelasnyi. 

Kemendagri berpesan, seluruh daerah menyiapkan kebutuhan anggaran melalui APBD provinsi maupun APBD kabupaten/kota. Itu untuk persiapan Pemilukada 2024. 

Saat ini Kemendagri terus berproses memudahkan para calon pemilih dengan layanan digital KTP atau e-KTP. 

”E-KTP ini sangat mudah diunduh melalui gadget. Di situ tertera semua data terkait pemilik KTP ada. Termasuk TPS-nya nanti. Sejauh ini saya berada di TPS 01 Jemursari. Mudah-mudahan tidak berubah seiring efisiensi jumlah TPS yang terus dirampingkan,” ungkapnyi. 

Mantan menteri sosial itu berpesan agar semua pihak ikut menjaga suasana yang aman, nyaman, kondusif, dan harmonis menjelang pesta demokrasi. 

Di akhir proses coklit, Gubernur Khofifah mendapatkan stiker sebagai tanda bukti data pemilih 2024. Tertanda Khofifah Indar Parawansa sebagai kepala keluarga. Serta, Jalaludin Mannagali, Yusuf Mannagali, dan Ali Mannagali. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: