Apa itu Investasi Surat Berharga Negara? Bisa Diakses Lewat Livin’ by Mandiri

Apa itu Investasi Surat Berharga Negara? Bisa Diakses Lewat Livin’ by Mandiri

Ilustrasi aplikasi Livin’ by Mandiri versi terbaru.-Bank Mandiri-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Banyak yang tertipu investasi bodong. Keuntungan menggiurkan jadi akal-akalan para para penipu. Kementerian Keuangan pun menawarkan solusi aman: Surat Berharga Negara (SBN).

Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. Melalui investasi SBN, kita meminjamkan uang kepada pemerintah dan sebagai gantinya kita akan mendapatkan keuntungan berupa kupon (bunga obligasi).

Artinya, kita bisa memberikan sumbangsih ke pembangunan negeri ini. Sebagai balasannya, pemerintah bakal mengembalikan uangnya dengan sejumlah keuntungan.

Dalam pasar modal, terdapat beberapa jenis surat berharga yang diperjualbelikan yaitu Saham, Obligasi (Surat Utang), Reksadana, EFT (Exchange Traded Fund), Derivatif dan SBN (Surat Berharga Negara).

SBN merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia. Penerbitan SBN dilakukan pemerintah untuk mengelola portofolio utang negara dan menjadi diversifikasi sumber pembiayaan.

BACA JUGA:Investasi Surat Berharga Negara Kini Bisa Lewat Livin' by Mandiri

BACA JUGA:Lagi! Livin’ by Mandiri Hadirkan Inovasi Transfer ke Luar Negeri yang Cepat, Murah, Utuh, dan Mudah!

Menurut Kementerian Keuangan, SBN terbagi menjadi dua jenis: Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Terdapat beberapa perbedaan antara SUN dan SBSN yaitu SBSN diterbitkan dengan prinsip syariah dan memerlukan underlying asset sebagai dasar penerbitannya sedangkan untuk SUN merupakan surat pengakuan utang tanpa syarat dari penerbit dan umumnya tidak memerlukan underlying asset.  


Ilustrasi Investasi --Pixabay/geralt

Animo masyarakat cukup antusias untuk menjadi investor yang dijamin oleh pemerintah. Seri pertama SBN dari SUN yaitu ORI021 berhasil menjual sebesar Rp 25,065 Triliun. Jumlah investornya mencapai 56.238 jiwa. Menariknya, 40,7 persen dari mereka adalah generasi Y dan milenial.

Pemerintah memakai  tagline “Pilihan Berharga untuk Semangat Baru” untuk menggaet investor. Sosialisasi di media sosial sangat masif. Tak heran, dari 56.238 jumlah investor 45,2 persen diantaranya adalah investor baru.

BACA JUGA:Gayengnya Sarasehan Budaya Bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Kediaman Dahlan Iskan

BACA JUGA:Jokowi Dukung KPU Naik Banding Soal Putusan Penundaan Pemilu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: