Hamas Peringatkan Israel: Jangan Rusuh Selama Ramadan
Dome of The Rock, Yerusalem-Yasir Gürbüz-pexels.com
YERUSALEM, HARIAN DISWAY - Ramadan sudah di depan mata, hanya seminggu lagi bulan suci yang sudah dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia itu akan tiba.
Memasuki bulan suci itu, kelompok militan Palestina, Hamas telah memberi rambu-rambu peringatan kepada Israel pada Selasa, 14 Maret 2023 kemarin untuk tidak membuat rusuh di tempat suci di Yerusalem.
Hamas berjanji pihaknya akan turun tangan apabila Israel membuat kerusuhan selama bulan Ramadan di lokasi tersebut.
Peringatan tersebut dikeluarkan kurang dari dua minggu sebelum awal Ramadan, di tengah-tengah memanasnya konfik Israel-Palestina di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA:Dubes Palestina Ajak PBB Lihat Kondisi Huwara, Biar Tahu Kelakuan Israel
BACA JUGA:Israel Rusuh di Tepi Barat, 390 Warga Palestina Terluka
Al Arabiya mewartakan, Salah al-Aruri selaku wakil kepala biro politik Hamas mengatakan risiko eskalasi terjadinya kerusuhan bergantung pada sikap Israel di wilayah Palestina dan kompleks masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Jika Israel berupaya untuk memaksakan kebijakannya selama Ramadhan, Hamas tidak segan-segan untuk beraksi. Begitulah yang disampaikan Aruri yang dimuat dalam situs resmi Hamas.
Sejauh ini Hamas belum menyusun rencana untuk melakukan eskalasi selama bulan suci Ramadan. Kendati demikian, pernyataan Aruri tersebut tidak muncul dalam situs versi bahasa Arab.
Sementara itu, di bawah status-quo yang telah berjalan selama ini, para pengunjung non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi kompleks (Yerusalem) di jam-jam tertentu tetapi tidak diperbolehkan untuk berdoa di sana.
Beberapa tahun terakhir, makin banyak orang Yahudi yang kebanyakan adalah nasionalis Israel berdoa di kompleks tersebut. Hal tersebut dikecam oleh warga Palestina.
Menteri Keamanan Nasional ekstrem sayap kanan Israel, Ben-Gvir, memicu kecaman global pada Januari lalu saat ia mengunjungi situs tersebut.
Sejak awal tahun, konlik Israel-Palestina telah merenggut sebanyak 81 nyawa orang dewa dan anak-anak Palestina termasuk militan dan warga sipil. (Radinka Daynara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: