Kuliah Tamu Untag X The GPT-4 Discussion: Teknologi AI, Peluang atau Ancaman

Kuliah Tamu Untag X The GPT-4 Discussion: Teknologi AI, Peluang atau Ancaman

BRILLIANT Yotenaga, narasumber kuliah tamu x The GPT-4 Discussion yang diselenggarakan oleh UNTAG Surabaya pada Selasa, 10 Maret 2023.-Erni Prasetyo-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kemajuan Teknologi Artificial Intelligence (AI): peluang atau ancaman? Brilliant Yotenega memberikan pandangan baru tentang ChatGPT, sebuah AI Chatbot lewat bukunya yang berjudul How to Tame The Beast di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Surabaya, Selasa 21 Maret 2023. Kegiatan itu dilaksanakan dalam kuliah tamu di Gedung Rektorat Lantai 6, Untag Surabaya.

 

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan memang terus berkembang, salah satunya adalah ChatGPT. OpenAI merilis program komputer yang berbasis AI tersebut pada bulan November 2022.

 

ChatGPT dikenal dapat memberikan informasi kepada penggunanya secara fleksibel. Ia dapat menyesuaikan kebutuhan informasi sesuai dengan penggunanya melalui interaksi berupa pertanyaan atau perintah secara teks. 

 

Melalui kuliah tamu itu, Brilliant Yotenega menyampaikan cara untuk menghadapi revolusi kecerdasan buatan.  

 


SUASANA Kuliah Tamu x The GPT-4 Discussion.-Erni Prasetyo-

 

How to Tame The Beast adalah buku panduan tentang penggunaan ChatGPT sebagai alat pembantu untuk bekerja, belajar, dan kegiatan sehari-hari. Brilliant menceritakan bahwa penulisan buku itu terinspirasi dari film produksi Dreamworks, How to Train Your Dragon. Buku tersebut telah rilis pada tanggal 10 Maret 2023. 

 

Menurut Brilliant Yotenega, GPT-4 adalah model kecerdasan buatan yang telah dikembangkan oleh OpenAI dari versi yang sebelumnya, yakni GPT-3. Brilliant Yotenega memandang bahwa ChatGPT adalah perkembangan yang luar biasa di dunia teknologi AI. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan ChatGPT. 

 

Meskipun kecerdasan buatan mampu menjalankan pekerjaan manusia, menurutnya manusia tetap peran utamanya. 

 

"Creatio ex nihilo, menciptakan dari sesuatu yang nihil menjadi sesuatu yang ada. Ini yang AI tidak bisa," jelasnya. 

 

Yang menjadi poin teknologi kecerdasan buatan adalah kreativitas manusia. Brilliant Yotenega menjelaskan, seperti menjinakkan naga yang ada di film How to Train Your Dragon, manusia juga harus bisa mengendalikan produk-produk AI. 

 

"Berpikir kritis, itu yang harus kita lakukan. Dipelajari, jangan ditolak," ucapnya tegas. 

 

Tak hanya menjelaskan, Brilliant Yotenega juga menunjukkan cara kerja GPT-4. Beberapa peserta yang hadir pun turut berpartisipasi dalam memberikan ide dan juga mengajukan pertanyaan. 

 


SALAH satu peserta kuliah tamu sedang mengajukan pertanyaan.-Erni Prasetyo-

 

Menurut Brilliant Yotenega, melalui banyak diskusi, masyarakat umum bisa pelan-pelan mengenal manfaat kecerdasan buatan. Semua orang bisa mendapatkan informasi yang sama banyaknya dengan menggunakan teknologi AI. Ia berharap akan lebih banyak mahasiswa yang mempelajari kecerdasan buatan itu. 

 

"Kalau ada sesuatu yang bagus, mungkin kita bisa menggunakannya untuk menciptakan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Menyenangkan bukan?" serunya. (Ilal Muthoharoh) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: