Mengunjungi "Surga Takjil" Anak Kos di Karang Menjangan Surabaya 

Mengunjungi

Pedagang Es Kopyor sedang melayani pembeli-Sahirol Laeli-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Waktu menunjukan pukul 5 sore. Langit mendung menyelimuti Surabaya, Jumat, 24 Maret 2023.

 

Jalanan mulai ramai dan banyak orang berlalu lalang untuk ngabuburit sembari mencari takjil. Kemacetan terjadi di Pasar Ramadhan, Jalan Karang Menjangan.

 

Karang Menjangan sendiri mulanya merupakan jalanan luas yang digunakan oleh pedagang kaki lima berjualan. Pemkot memperlebar jalan itu.

 

Khusus Ramadan, mereka bisa berjualan di tepi jalan. Ekonomi berputar. Banyak motor yang terparkir dan memenuhi ruas jalan di hari kedua puasa. Ada yang terganggu, ada pula yang memaklumi.

 


Parkir yang semrawut sehingga menutup separuh Jalan Karang Menjangan, Surabaya.-Sahirol Laeli-

 

Tak sedikit pejalan kaki yang hampir tertabrak motor. Karena memang lahan parkir di pasar Karang Menjangan terbatas dan membelah seperempat jalan. "Iyaa tadi banyak tuh pejalan yang hampir ketabrak. Orang-orang pada gak sabaran," tutur tukang parkir sambil meniup peluitnya

 

"Pritt.. ayo maju-maju. Jalan terus, jangan berhenti. Macet." teriak tukang parkir menggebu. Kebanyakan yang berburu takjil di pasar karang menjangan mayoritas adalah mahasiswa, pekerja dan warga sekitar.

 

Salah satunya, Raja Farras Mahasiswa Universitas Airlangga yang juga bekerja di coffeshop di Jalan Sulawesi, Surabaya. 

 

Raja memilih untuk ngabuburit dan berburu takjil di Karang Menjangan. Dia tak sendirian. Ada kekasih yang menemani berburu menu buka puasa. "Maklum anak rantau," tuturnya sambil tersenyum.

 

Kulinernya beragam. Harganya sangat cocok di kantong Mahasiswa. Ada gorengan dan segala macam es.

 

Dia membeli macam-macam jajanan. Seperti martabak, lumpia, aneka gorengan, dan tak lupa es buah sebagai penutupnya. "Hampir kalap, banyak banget makanan di sini," ujar Jeje sapaan akrabnya.


Pedagang Martabak Telur Mini, Lumpia, dan Aneka Gorengan.-Sahirol Laeli-

Harga makanan disini murah meriah. Mulai dari Rp. 1.000 - Rp 10.000. Aneka gorengan perbijinya seribu rupiah. Tergantung anda mau beli berapa. "Ini saya beli gorengan perbiji-nya seribuan, lumpia dua ribuan, dan es buah lima ribuan. Murah meriah. Surganya anak kos banget," tutur jeje dengan wajah ceria.

 

Selain martabak dan aneka gorengan. Terdapat juga makanan berat seperti sate, nasi campur, rawon, soto, mie ayam, bakso, dan beragam aneka lauk yang dijual secara terpisah.  

 

Para pedagang lain juga menjual aneka buah-buahan dan minuman segar yang bervariasi. Terdapat es buah, es degan, es kopyor, es jeruk, es milo, es blewah, es cao dan es dawet 

 

Es Kopyor dan Es Buah menjadi primadona. pedagang yang menjual es kopyor dan es buah selalu ramai pembeli. Bahkan tak pernah terlihat sedang istirahat. 

 

Seperti Riani, pedagang Es Buah di Jalan Karang Menjangan, "Waduh hampir tidak pernah duduk mas. Daritadi saya berdiri terus. rame banget. Tapi mulai rame banget di jam 5 sore," ujarnya dengan wajah ceria.

 

Di stand Riani, harga es buah dan es kopyor dibandrol dengan harga lima ribu rupiah.  Porsinya juga banyak. Dengan harga lima rupiah anda telah mendapatkan menu berbuka puasa yang ramah di kantong.

 

Selama bulan ramadhan pasar ini mulai buka dari jam 4 sore sampai dengan pukul 7 malam. Pasar ini sangat cocok untuk anak kos yang jauh dari rumah. Selain harganya murah, rasanya juga tidak semurah harganya. Nikmat dan enak.

 

Selamat menunaikan ibadah puasa. Ojok mokel ae rek!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: