Kata Peneliti Tentang Pemelihara Kucing

Kata Peneliti Tentang Pemelihara Kucing

Kucing -sciencenews.org-

HARIAN DISWAY - Banyak orang akhirnya memelihara kucing bukan hanya karena lucu dan menggemaskan, tetapi juga karena kucing bisa menjadi teman di saat situasi apa pun, seperti sedih, bahagia, dan stres. Apakah benar memelihara kucing bisa meredakan stres?

Kucing, atau yang memiliki nama ilmiah Felis catus, adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang banyak disukai oleh manusia. Kucing memiliki tingkah laku yang lucu, menggemaskan, dan juga bersahabat.

Kucing dipelihara karena dapat berbaur dengan manusia sehingga dapat membuat pemiliknya tenang dan terhibur. Kucing memiliki kemampuan mengurangi kadar stres dan memberikan efek rasa bahagia pada manusia.

Memelihara hewan menjadi sebuah aktivitas yang semakin diminati oleh masyarakat. Uniknya, mereka tidak hanya menjadi pengisi waktu luang saja tetapi juga menjadi tempat curhat dan teman hidup.

Penelitian dari Washington State University menyebutkan bahwa dengan memelihara kucing, dapat meningkatkan kadar hormon serotonin (pengendali mood), oksitosin (hormon cinta), dan dopamin (pengatur energi) dalam tubuh dan menurunkan hormon kortisol (respon stres tubuh). Hormon tersebut menciptakan efek rasa bahagia, senang, dan tenang pada pemiliknya. Kucing menjadi pilihan untuk menstabilkan kesehatan mental.


ilustrasi kucing peliharaan--Pixabay

Muncul kelekatan atau keterikatan emosional antara hewan dan manusia secara interpersonal. Pengaruh positif yang diberikan untuk kesehatan fisik dan mental melalui aktivitas bersama. Ini dibuktikan oleh penelitian Allen bahwa dengan pertemanan dengan binatang maka binatang dapat memberikan dukungan sosial penting untuk menahan respon fisiologis terhadap stres.

Penelitian oleh Ade Anggun F dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa semakin lekat manusia dengan kucing di masa pandemi Covid-19, maka tingkat stres yang dirasakan akan semakin rendah. Sebaliknya, ketika rendahnya kelekatan manusia dengan kucing, maka akan semakin merasakan stres.

Diperkuat oleh penelitian, dengkuran kucing bisa membantu seseorang lebih rileks dan membantu meredakan gelisah. Suara dengkuran kucing berada pada frekuensi 25-50 Hertz. Dalam penelitian klinis, seseorang yang terpapar suara pada 20-50 Hertz memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meredakan rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan otot dan tendon.

Memelihara kucing selain sebagai teman juga menjadi tren hobi masa kini yang menghasilkan komunitas pecinta binatang di kalangan masyarakat. Secara tidak langsung hal ini berpengaruh terhadap kehidupan manusia melalui sosial dan gaya hidup.

Singkatnya, berteman dan berinteraksi dengan kucing akan memicu koneksi yang kuat antara hewan dan manusia yang dapat meredakan stres dan memulihkan kesehatan mental.

Anda tertarik memelihara kucing? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: