Belum Semua Disiplin Tanpa Kresek
PETUGAS Hypermart Royal Plaza mengemas barang belanjaan dengan kardus. -Celina Natalia Sitorus-
SUDAH sebulan Pemkot Surabaya menerapkan aturan tanpa kresek di pusat perbelanjaan, swalayan, pasar tradisional, dan restoran. Pusat perbelanjaan jadi target pertama yang harus menaati ketentuan tersebut.
Pendiri Komunitas Nol Sampah Surabaya Hermawan Some berkeliling mal beberapa hari terakhir. Ia mengungkapkan, sudah banyak tenant yang menyediakan kantong kain yang bisa dipakai berkali-kali. ”Tapi, ada juga yang tidak taat. Saat kami tanya, jawabannya kantong (kain) habis,” ujar Wawan –sapaan Hermawan Some– kemarin.
Ia menyadari bahwa pusat perbelanjaan butuh ribuan kantong kain setiap bulan. Menurutnya, persoalan itu bisa dibalik menjadi potensi.
Wawan berharap agar pemkot mendorong dinas koperasi, usaha kecil dan menengah, dan perdagangan (diskopdag) untuk menyediakan kantong kain tersebut. Ada banyak penjahit binaan dinas yang belum dikerahkan dalam program itu. ”Kalau UKM binaan tidak sanggup memenuhi permintaan itu, penjahit yang dibina harus ditambah,” ujar alumnus Universitas Airlangga (Unair) itu. (Celina Natalia Sitorus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: