Suara Keluarga Korban Kanjuruhan Soal Pembatalan Piala Dunia U-20

Suara Keluarga Korban Kanjuruhan Soal Pembatalan Piala Dunia U-20

Keluarga korban Kanjuruhan Lilis Kurniawati menangis di hadapan IGK Manila di acara doa bersama 100 hari Tragedi Kanjuruhan di Malang, 9 Januari 2023.-Boy Slamet/Harian Disway -

“Bukan hanya tamparan bagi pemerintah, tetapi pembatalan (tuan rumah) ini semoga dapat menjadi pengingat bagi kita semua. Terutama untuk para sahabat dan saudara-saudara kami se-Malang Raya. Sudah saatnya kita singkirkan dulu perbedaan pandangan maupun kepentingan sendiri-sendiri dan golongan. Mari menyatukan upaya agar #usuttuntas Tragedi Kanjuruhan benar-benar dapat terwujud,” ucap Dyan.

Hingga hari ini, TGA masih terus bertindak, berbuat, dan bersikap dengan komitmen penuh terkait Tragedi Kanjuruhan. Mulai dari penanganan korban, pendampingan keluarga korban, penanganan dampak psikologis, penyaluran bantuan, hingga pendampingan proses hukum.

Langkah selanjutnya, TGA akan memperjuangkan agar Stadion Kanjuruhan menjadi Kanjuruhan Memorial. Sebagai monumen, sehingga apa yang terjadi di sana bisa terus diingat. Dan menjadi pembelajaran. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: