Zakat ASN Surabaya Rp 4 Miliar per Bulan

Zakat ASN Surabaya Rp 4 Miliar per Bulan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan zakat pribadinya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya di rumah dinas, Jumat, 31 Maret 2023.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Potensi penerimaan zakat yang dihimpun dari aparatur sipil negara (ASN) Kota Surabaya begitu besar. Per bulan, mencapai Rp 4 miliar. Karena itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, bergegas menyusun sejumlah program prioritas penyaluran zakat.

Ada lima pilar dalam program prioritas. Yaitu, penyaluran untuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, dan kemanusiaan. Program Baznas yang akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Pahlawan.

Ketua Baznas Kota Surabaya, Moch Hamzah mengatakan, hal itu dilakukan seiring berjalannya Baznas, yang sudah berumur satu tahun. "Banyak yang sudah memberikan zakat kepada kita. Itulah salah satu keberhasilan kami yang mulai mendapat kepercayaan masyarakat," ujar Hamzah.

Menurut Hamzah, di antara kelima pilar program prioritas Baznas adalah pilar bidang pendidikan. Itu sejalan harapan Pemkot Surabaya: semua warga Surabaya bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

"Alhamdulillah kita sudah berjalan. Berbagai kegiatan penyaluran termasuk yang disampaikan Pak Wali Kota itu, jangan sampai ada pendidikan warga Surabaya ini yang ketinggalan," kata Hamzah.

Menurut Hamzah, fokus penyaluran pilar pendidikan kepada masyarakat miskin. "Karena itu kami akan memberikan beberapa beasiswa. Agar mereka tak putus sekolah, khususnya jenjang SD dan SMP," kata Hamzah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyalurkan zakat mal pribadi dan keluarga. Yang diserahkan secara langsung ke pengurus Baznas, di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya, Jumat, 31 Maret 2023. Penyaluran zakat melalui Baznas Kota Surabaya sebagaimana mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

"Saya berharap semua zakat yang ada di Kota Surabaya bisa disalurkan melalui Baznas Surabaya," ujar Eri.

Menurut Eri, seluruh zakat yang terkumpul diharapkan dapat menjadi kekuatan besar dalam menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan anak putus sekolah. Ia menyarankan, penyaluran zakat agar mengacu data warga miskin.

"Dengan begitu, kewajiban zakat yang kita salurkan, maka benar-benar akan tersalurkan ke tempat yang benar dan membutuhkan," jelas pria yang akrab disapa Cak Eri itu.

Eri berpesan agar seluruh lembaga amil zakat yang ada di Surabaya, juga menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) kepada mustahik yang ada di Surabaya. "Kalau selagi ada yang berhak menerima zakat di Kota Surabaya, berikan dulu untuk yang ada di Surabaya," tutur Eri.

Selain itu, imbuh Eri, zakat yang diberikan untuk Mustahik, dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan modal usaha. Sehingga memotivasi ekonomi yang produktif. Bagi penerima bantuan modal usaha itu, juga perlu diberikan pendampingan dan dilakukan pemantauan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: