10 Pembunuh Berantai di Indonesia, Mbah Slamet Banjarnegara Jadi Pelengkapnya
Dukun pengganda uang menurut Polres Banjarnegara hanyalah sekedar kedok semata dan tujuan utamanya adalah menipu korban.-tangkapn layar youtube-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Lagi-lagi muncul serial killer berkedok dukun yang ahli dalam penggandaan uang. Kehadiran kasus Mbah Slamet yang menghabisi 10 nyawa menambah catatan pembunuh berantai di Indonesia.
Inilah 10 Pembunuh Berantai Mengerikan di Indonesia.
BACA JUGA:Elektabilitas Ganjar Merosot di Kalangan Muda
BACA JUGA:Dito Ariotedjo, Menpora Termuda Ketiga sepanjang Sejarah
1. Ahmad Suradji
Ahmad Suradji atau yang akrab dikenal Nasib Kelewang. Datuk dan Dukun AS ini merupakan pembunuh berantai di Indonesia paling keji lantaran telah menghabisi nyawa 42 wanita.
Kasusnya bermula sejak tahun 1986 hingga 1997. Korban datang ke Dukun AS untuk meminta penglaris dan mempercantik dirinya, namun hal tragis menimpa korban.
Melalui ajakan ritual mengubur setengah badannya hidup-hidup, Suradji mencekik korban hingga mati dan menghisap air liur korban untuk meningkatkan ilmu hitamnya.
Usai melakukan tujuannya, ia mengubur korban di ladang tebu miliknya dan hal itu terjadi berulang hingga tahun 1997. Kasus yang menggemparkan tersebut akhirnya terkuak dan Suradji dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 10 Juni 2008.
BACA JUGA:Mampir Rest Area Maksimal 30 Menit, Beli Makan Dibungkus
BACA JUGA:Pemudik Motor Bisa Capai 25 Juta. Terbanyak Kedua Setelah Mobil Pribadi
2. Siswanto
Siswanto atau yang dijuluki “Robot Gedek” ini menjadi sorotan publik di tahun 1996 karena pembunuhan sadis yang dilakukannya. Sebanyak 12 nyawa anak laki-laki ia habisi dengan memutilasi tubuh korban dan meminum darahnya.
Tidak hanya pembunuhan, ia juga melakukan pelecehan seksual terhadap korban sebelum menghabisi nyawa korban tersebut. Siswanto menyembunyikan perbuatannya dengan membuang potongan tubuh korban di beberapa tempat mulai dari Pondok Kopi hingga rawa-rawa dan sebagian potongan tersebut ia simpan sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: