Serial Geliat Masjid Perumahan (Seri 13); Masjid Nurul Iman, Surabaya; Merintis Madrasah Tahfiz

Serial Geliat Masjid Perumahan (Seri 13); Masjid Nurul Iman, Surabaya; Merintis Madrasah Tahfiz

Sesuai prasasti peresmian yang ada di sisi belakang masjid, tertulis bahwa masjid megah ini dibangun pada Selasa, 12 Oktober 2004 dengan nama lengkap: Masjid Nurul Iman Komplek Margorejo Indah Surabaya.-Haikal Ismail-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Masjid Nurul Iman yang berada di sudut Perumahan Margorejo Indah, Surabaya, dikenal sebagai Masjid Imam Utomo. Masjid itu dimanfaatkan oleh warga perumahan serta warga kampung Sidosermo Airdas. Salah satu jemaahnya adalah Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur.

Pojok timur kompleks Perumahan Margorejo Indah. Masjid Nurul Iman berada paling ujung, setelah melewati jajaran rumah-rumah mewah di kanan-kiri jalan.

Lokasinya cukup mudah ditemukan. Bisa melewati jalan raya Margorejo, lalu ke utara, mengikuti papan petunjuk di depan Perumahan Margorejo Indah, atau melalui Sidosermo Airdas. Tak jauh dari Plaza Marina, Surabaya.

Karena sisi selatan atau bagian depan Masjid Nurul Iman berada di kawasan kompleks Perumahan Margorejo Indah. Sedangkan sisi utaranya, bagian belakang, berada di Sidosermo Airdas. Di seberang sisi belakang itu terdapat lahan yang cukup luas, yang difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan jemaah.

”Secara administratif masuk Sidosermo Airdas. Meski sebagian besar lahan ini ada di areal Margorejo Indah. Jadi, warga dua kawasan itu kalau beribadah di sini," ujar Ustaz Muhammad Syifa'uddin, imam masjid sekaligus penanggungjawab TPQ. Ia didampingi oleh Ustaz Dr H Muktafi Sahal, imam sekaligus pengurus masjid.

Masjid itu dikenal pula sebagai Masjid Imam Utomo, karena dibangun oleh mantan Gubernur Jawa Timur tersebut. Prasasti peresmiannya ada di sisi belakang masjid. Tertulis, bahwa masjid yang dibangun pada Selasa, 12 Oktober 2004 itu, memiliki nama lengkap: Masjid Nurul Iman Komplek Margorejo Indah Surabaya.

"Sampai hari ini, Pak Imam merupakan ketua dewan pembina masjid," terang ustaz yang tinggal di kawasan Sukomanunggal, Surabaya itu. Dua kata ”Margorejo Indah” ditambahkan karena memang dibangun di dalam areal perumahan, sebelum ditetapkan secara administratif masuk alamat Sidosermo Airdas.


Bagian utama dalam bangunan masjid yang menjadi andalan baik warga perumahan, kampung Sidosermo dan Bendul Merisi, juga para karyawan Plaza Marina, untuk tempat mereka beribadah.-Haikal Ismail-Harian Disway

Sore itu, setelah salat Asar, terdapat kegiatan mengaji untuk anak-anak, di halaman depan, dalam dan belakang masjid. Ustaz Syifa’uddin berkeliling mengamati kegiatan tersebut. "Putera-puteri dari Pak Emil Dardak, Gubernur Jawa Timur, mengajinya juga di masjid ini. Beliau juga jemaah Masjid Nurul Iman Margorejo Indah," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa kediaman Emil berada tak jauh dari lokasi Masjid Nurul Iman. "Kalau senggang, Ibu Arumi, istri Pak Emil, mengantar putra-putrinya mengaji di masjid ini," ujarnya.

Selain TPQ, tahun ini pengurus Masjid Nurul Iman akan membuka Madrasah Tahfidz Alquran. "Baru memulai tahun pertama. Kadernya dari TPQ. Kami dorong menjadi tahfidz. Tapi siapa saja boleh ikut madrasah. Orang luar Sidosermo maupun orang luar perumahan juga boleh," tambah ustaz 49 tahun itu.

Kemudian ia mengajak Harian Disway ke ruang salat. "Selain TPQ untuk anak-anak, ada kegiatan mengaji untuk jemaah yang lanjut usia. Dipimpin oleh Ustaz Alfan," ujar Ustaz Muktafi.


Selain TPQ untuk anak-anak, ada kegiatan mengaji untuk jemaah yang lanjut usia. Tanpa Ustaz Alfan tengah memimpin doa usai membimbing mereka mengaji.-Haikal Ismail-Harian Disway

Tampak dua orang ibu sedang tekun mengaji, didampingi Ustaz Alfan. Mereka melafalkan ayat-ayat suci dan beberapa kali ada kesalahan dalam pelafalan. Jika mereka salah, Ustaz Alfan tersenyum, "Lo, kok begitu bacanya, Bu? Coba diulang lagi," katanya. Sore itu Ustaz Alfan sedang memberi pelajaran metode mengaji.

Kegiatan rutin, sebelum Ramadan, terdapat kultum yang diselenggarakan tiap Ahad. Ada pula pengajian-pengajian rutin dan ceramah, yang disampaikan rutin oleh ustaz-ustaz ternama. Seperti Ustaz Imam Chambali, Prof Zahro dan Prof Imam Bawani, dosen UINSA, Ustaz Ahmad Muzakki, Imam Masjid Al Akbar. Beberapa kali mengundang ustaz besar, seperti Adi Hidayat, Abdul Somad, Abdullah Gymnastiar dan lain-lain.


Setelah salat Asar, ada kegiatan rutin yakni mengaji untuk anak-anak yang biasa digelar di halaman depan, dalam dan belakang masjid.-Haikal Ismail-Harian Disway

Setelah salat Subuh, sebelum Ramadan, pengurus masjid mengadakan kegiatan sarapan bersama. "Gratis, boleh diikuti siapa saja. Warga perumahan dan warga kampung sekitar sering sarapan di sini setelah salat Subuh. Masjid yang menyediakan semua itu," terangnya.

Selain kegiatan-kegiatan itu, pengurus Masjid Nurul Iman memiliki kepedulian terhadap olahraga. Mereka rutin mengadakan kegiatan gowes atau bersepeda bareng.

Diikuti oleh para jemaah yang berlangsung pada Minggu pagi. ”Rutenya kadang ke Taman Bungkul, pernah juga ke utara, arah Suramadu. Bahkan kami punya inventaris sepeda. Pengadaannya oleh ketua takmir,” ungkapnya.

Warga pemeluk Islam di kawasan Perumahan Margorejo Indah adalah minoritas. Sebab sebagian besar yang tinggal di perumahan itu merupakan warga non-muslim. Namun menurut Ustaz Muktafi, justru mereka yang minoritas itu totalitas. ”Mereka men-support banyak kegiatan di sini. Kalau Minggu ikut gowes dan setiap ada acara, mereka antusias," ungkapnya.

Paling ramai adalah ketika salat rutin, khususnya salat Jumat. Baik warga perumahan, kampung Sidosermo dan Bendul Merisi, datang untuk salat di masjid itu. Terutama para karyawan Plaza Marina yang jumlahnya ratusan. ”Ya karena masjid ini satu sisi di areal kampung, sisi lainnya perumahan. Apalagi luas dan kegiatan-kegiatannya menarik. Jemaah merasa nyaman di masjid ini,” ungkapnya.

Ke depan, pengurus masjid akan menggiatkan kembali kegiatan sosial seperti pembagian baksos, khitanan massal dan sebagainya. ”Sempat vakum karena pandemi. Tahun ini kami mencoba memulainya lagi," ujar Ustaz Syifa'uddin.

Oh ya, meski pandemi telah usai, masjid itu tetap memasang anjuran memakai masker untuk para jemaah. ”Kita tetap harus waspada," pungkasnya. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: