Gerhana Matahari Parsial Muncul Mulai 09.40 Pagi di Langit Surabaya

Gerhana Matahari Parsial Muncul Mulai 09.40 Pagi di Langit Surabaya

PROSES gerhana matahari parsial yang dipotret dari Sidoarjo, Jawa Timur, 20 April 2023.-Boy Slamet-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Tim Surabaya Astronomy Club (SAC) sudah berada di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, sejak 08.00 pagi. Mereka menyiapkan tiga teleskop dengan ukuran yang berbeda-beda. Juga yang paling canggih yaitu kamera hidrogen alfa yang terhubung dengan laptop.

Para penggemar ilmu falak itu pun sibuk mengutak-atik alat teropong. Sementara sejumlah warga mulai berdatangan. Mereka sama-sama menantikan fenomena alam yang cukup langka: gerhana matahari.

Peristiwa tertutupnya sinar matahari oleh bulan itu kali terakhir bisa dilihat dari Indonesia pada 2019 silam. Nyaris empat tahun lalu. Hari ini, bahkan, yang muncul adalah gerhana matahari hibrida

Siklusnya tidak monoton. Tetapi bergiliran dari gerhana matahari total, cincin, lalu kembali ke total. Bahkan berlangsung dalam waktu cepat. "Jadi ini cukup langka. Karena kalau biasanya kan cuma satu saja sampai habis," ujar fotografer SAC Joshua Anderson sambil pandangannya terus ke layar laptopnya.


Gerhana Matahari cincin parsial atau sebagian yang terlihat di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 April 2023.- Foto: Erni Prasetyo/Harian Disway-Harian Disway

Setengah jam lewat. Dan ujung bulan baru mulai terlihat menutupi sedikit sang surya tepat pada pukul 09.40 pagi. Orang-orang pun heboh. Sebagian mengerubungi Joshua. Yang lain memasang kacamata filter matahari lalu mendongak ke atas.

Ada juga yang bergantian meneropong lewat teleskop. Tentu ukuran diameter teleskop yang beda akan menampakkan jarak pandang terhadap gerhana matahari yang berbeda pula. Dari teleskop itu terlihat ujung bulan yang gelap menutupi sebagian kecil matahari yang terang benderang.

Sementara itu, berbeda kalau dilihat dari kacamata filter. Matahari justru terlihat memerah dan sebagian kecil bulatannya mulai tertutup bulan yang gelap. Yang canggih, tentu saja dari kamera hidrogen alfa milik Joshua.


Sejumlah warga melihat gerhana matahari parsial dengan menggunakan kacamata filter matahari di halaman Balai Kota Surabaya, 20 April 2023. -Foto: Julian Romadhon-Harian Disway

"Kita bisa lihat jelas pergerakan bulan menutupi matahari secara perlahan dari layar ini. Puncaknya jam 10.54 siang," terangnya. Namun, kata Joshua, dari langit Surabaya hanya akan terlihat gerhana matahari parsial alias sebagian. Tidak sampai cincin atau total. 

Demikian pula wilayah lain di Indonesia. Baik Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, atau Sulawesi. "Gerhana matahari total cuma bisa dilihat dari wilayah Indonesia Timur seeprti Fak-Fak, Papua atau Pulau Banda," jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: