Gerhana Matahari Parsial Lintasi Pasifik hingga Antartika, Berikut Daftar Negara yang Dilintasi!

Gerhana Matahari Parsial Lintasi Pasifik hingga Antartika, Berikut Daftar Negara yang Dilintasi!

Langit belahan selatan dihiasi gerhana matahari parsial, fenomena langka yang disaksikan jutaan orang di kawasan Pasifik, Australia, dan Antartika.--

HARIAN DISWAY - Gerhana matahari parsial menyelimuti langit belahan selatan dunia hari ini, menutup musim gerhana tahun 2025 dengan pemandangan langka yang dapat dinikmati jutaan orang.

Fenomena ini terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi, menutupi sebagian cahaya matahari dan menciptakan efek visual menyerupai gigitan perlahan pada cakram matahari.

BACA JUGA:Gerhana Matahari Parsial Muncul Hari Ini, Berikut Ini Jadwal & Cara Aman Menikmatinya!

Wilayah seperti Selandia Baru, Australia, dan sejumlah negara di kawasan Pasifik mengalami gerhana dengan durasi dan cakupan yang bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga lebih dari 2 jam.

Cakupan maksimum tercatat di Samudra Selatan, mencapai hingga 80 persen.

BACA JUGA:Fenomena Gerhana Bulan, Dulu Mitos, Kini Bisa Dinikmati Siapa Saja

Berikut adalah daftar wilayah yang akan dilintasi gerhana matahari parsial pada Minggu, 21 September 2025, lengkap dengan durasi pengamatan dan persentase cakupan maksimum di masing-masing lokasi.

  • Funafuti, Tuvalu: 56 menit, 9,04 persen
  • Fakaofo, Tokelau: 1 jam 21 menit, 8,95 persen
  • Mata Utu, Wallis et Futuna: 1 jam 32 menit, 17,08 persen
  • Apia, Samoa: 1 jam 39 menit, 16,87 persen
  • Pago Pago, Samoa Amerika: 1 jam 41 menit, 17,29 persen
  • Lautoka, Fiji: 1 jam 17 menit, 26,47 persen
  • Nadi, Fiji: 1 jam 18 menit, 26,87 persen
  • Suva, Fiji: 1 jam 23 menit, 27,41 persen
  • Neiafu, Tonga: 1 jam 52 menit, 26,58 persen
  • Alofi, Niue: 1 jam 55 menit, 25,63 persen
  • Pangai, Tonga: 1 jam 59 menit, 28,89 persen
  • Nuku’alofa, Tonga: 1 jam 59 menit, 31,66 persen
  • Vaitape, Polinesia Prancis: 1 jam 35 menit, 8,96 persen
  • Papeete, Polinesia Prancis: 1 jam 35 menit, 8,37 persen
  • Rarotonga, Kepulauan Cook: 2 jam, 22,69 persen
  • Port Vila, Vanuatu: 39 menit, 22,28 persen
  • Kingston, Pulau Norfolk: 1 jam 5 menit, 49,07 persen
  • Lunganbille, Vanuatu: 28 menit, 14,09 persen
  • Noumea, Kaledonia Baru: 42 menit, 29,77 persen
  • Auckland, Selandia Baru: 1 jam 54 menit, 60,79 persen
  • Wellington, Selandia Baru: 2 jam 4 menit, 66,25 persen
  • Christchurch, Selandia Baru: 2 jam, 69,15 persen
  • Chatham Islands, Selandia Baru: 2 jam 22 menit, 65,33 persen
  • Lord Howe Island, Australia: 33 menit, 27,82 persen
  • Macquarie Island, Australia: 1 jam 23 menit, 78,46 persen
  • Sydney, Australia: 6 menit, 1,18 persen
  • Canberra, Australia: 1 menit, 0,08 persen
  • Hobart, Australia: 9 menit, 3,20 persen
  • Zucchelli Station, Antartika: 2 jam 13 menit, 72,55 persen
  • McMurdo Station, Antartika: 2 jam 12 menit, 69,26 persen

BACA JUGA:Fenomena Gerhana Bulan Sebagian 17-18 September 2024 Tak Bisa Dilihat di Indonesia, Bagaimana Cara Menontonnya?

Secara keseluruhan, lebih dari 16 juta orang diperkirakan dapat menyaksikan fenomena ini.

Beberapa badan antariksa dan lembaga astronomi menyiarkan gerhana secara langsung melalui platform daring. Salah satunya adalah Time and Date.

BACA JUGA:Tak Bisa Disaksikan di Indonesia, Ini Link Live Streaming Gerhana Matahari Total yang Datang 8 April

Gerhana matahari parsial ini juga menjadi penutup musim gerhana tahun 2025, yang sebelumnya diawali dengan gerhana bulan pada 7 September 2025.

Musim gerhana merupakan siklus astronomi yang terjadi setiap 6 bulan, berlangsung sekitar 35 hari, dan biasanya menghadirkan 2 jenis gerhana, bulan dan matahari, dalam satu periode.

Dengan berakhirnya gerhana hari ini, dunia bersiap menyambut siklus gerhana berikutnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: