Indonesia Gandeng Siemens Kembangkan Ibu Kota Nusantara
BOOTH SIEMENS yang dikunjungi Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat pameran Hannover Messe 2023, 17 April 2023.-AXEL HEIMKEN-AFP-
HANNOVER, HARIAN DISWAY – Pembangunan Nusantara, ibu kota baru Indonesia, di Kalimantan Timur telah dipromosikan ke luar negeri. Maklum, porsi anggaran sudah dirumuskan. Yakni 20 persen menggunakan APBN dan 80 persen dari kucuran dana investor.
Perhelatan Hannover Messe 2023 pun tak luput jadi sasaran promosi. Presiden Joko Widodo memamerkan rancangan pembangunan Nusantara yang berbasis ekonomi hijau itu. Biar makin banyak perusahaan asing yang tertarik menanamkan modal.
Usaha itu akhirnya menuai hasil. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Siemens baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Keduanya sepakat berkolaborasi dalam pengembangan sektor smart energy, smart city, smart building, dan sistem otomasi industri cerdas di Nusantara.
BACA JUGA : Hannover Messe 2023 Pajang Inovasi Industri Terkini, Indonesia Libatkan Start-up Anak Muda
BACA JUGA : Kali Ketiga Jadi Mitra, Indonesia Bawa 154 Stan di Hannover Messe
Sayang, nominal investasinya tidak disebut. Namun, pemerintah optimistis kolaborasi dengan perusahaan teknologi asal Jerman itu akan berdampak signifikan. "Siemens akan membawa wawasan dan keahlian yang berharga bagi pengembangan smart konsep kota di Nusantara," kata Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono melalui siaran persnya, Selasa, 18 April 2023.
Menurutnya, MoU Siemens menandai langkah penting untuk mencapai tujuan. Yakni menjadikan Nusantara sebagai pusat inovasi dan teknologi. Terutama agar bisa mendongkrak pengembangan bisnis dan ekonomi hijau di Indonesia.
Ruang lingkup kerja sama itu berupa pembentukan kelompok kerja dengan pemangku kepentingan terkait untuk pengembangan lingkup smart city. Bakal diawali dengan studi kelayakan di bidang tertentu berdasar informasi yang tersedia. Baru kemudian menjajaki kerja sama strategis dalam pelaksanaan proyek.
Otorita IKN bakal menggiringnya untuk peningkatan kemampuan dalam teknologi digital. Sehingga bisa mengurangi biaya dan konsumsi serta melibatkan secara aktif warga setempat. "Ujungnya kemitraan kedua belah pihak makin erat," katanya.
Bambang memastikan bahwa seluruh sumber energi yang digunakan di Nusantara menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Seperti solar, air dan angin. Ini sebagai bentuk komitmen dalam transisi energi di regional dan dunia. Targetnya, Nusantara akan menjadi kota dengan emisi yang netral pada 2045.
Kerja sama tersebut diharapkan membantu percepatan target ekonomi digital Indonesia mencapai USD 302 miliar pada 2030 nanti. Jumlah itu tujuh kali lipat dari 2020 yang mencapai USD 42 miliar. "Karena kami menargetkan kekuatan ekonomi Indonesia masuk empat besar tertinggi di dunia pada 2045," ungkap Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia Muhamad Fajrin Rasyid pada sesi konferensi Penguatan Ekosistem Manufaktur Berbasis Industri 4.0. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: