Sekali Mudik Jalur Laut, Malah Naik Kapal Perang
Pemudik yang hendak kembali dibantu oleh prajurit TNI AL saat naik KRI Banjarmasin-592 di Dermaga Ujung Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/4/2023).-Julian Romadhon-Harian Disway
Mudik menggunakan angkutan umum sudah biasa. Namun, pulang kampung dengan menggunakan kapal perang, merupakan pengalaman yang luar biasa. Menggunakan KRI Banjarmasin-592. Digagas TNI AL, untuk memecah kepadatan arus mudik dan balik di Idulfitri 1444 Hijriyah. Terlebih bila itu adalah pengalaman pertama.
-------------------
Luqman Affandi baru saja turun dari bus milik TNI AL. Tapi keringatnya langsung bercucuran. Cuaca siang itu di Dermaga Madura, Ujung, Pangkalan Koarmada II, memang sangatlah menyengat. Sambil membasuh keringat, ia dibantu tiga anak dan istrinya: Murni, membawa barang bawaan yang lumayan banyak.
Wajar saja. Dirinya baru pulang dan bertemu dengan keluarga besarnya di Sidoarjo. Sebagian besar barang-barang itu adalah oleh-oleh dari keluarganya di kabupaten tersebut. Semua barang itu sempat membuatnya kesulitan berjalan.
Beruntung, beberapa personel TNI AL tanpa komando langsung mengambil beberapa barang bawaannya itu. mereka membantu Afffandi membawa barang bawaan. Hanya menyisakan beberapa barang kecil di genggaman tangan Luqman. Ia dan keluarganya pun diantar menuju meja registrasi yang berada sekitar 100 meter dari Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592.
Prajurit TNI AL tadi, membantu mengangkat barang Luqman sampai ke dalam kapal yang akan membawanya ke Jakarta. Di kota itu ia bekerja. Setelah naik di atas kapal, salah satu personel kembali memeriksa kelengkapan berkas penumpang. Hanya melihat tiket yang telah diberikan.
Ia pun langsung dipersilahkan masuk oleh personel yang bertugas di kapal perang itu. Mereka langsung diarahkan ke satu ruangan yang cukup panjang. Di sana, banyak sekali kasur yang diletakkan di atas ranjang tingkat. Totalnya 40 kasur.
Lambung kiri dan kanan memiliki ruangan yang sama. Juga kapasitas menampung yang sama juga. Namun, tidak semua penumpang bisa tidur di ruangan tersebut. Itu hanya untuk ibu dan anak saja. Di depan ruangan tersebut juga terdapat tangga. Itu mengarahkan ke kamar tempat ibu menyusui.
Semua tempat peristirahatan itu sangatlah nyaman. Kasur empuk ditambah pendingin ruangan yang sangat sejuk. "Berasa di di hotel sih mas. Bedanya, kita tidur dengan beberapa orang . Di atas kapal juga tidak terasa goyang-goyang," kata Luqman, Selasa, 25 April 2023.
Di dekat kamar ibu menyusui itu, ada pintu yang mengarah ke helly deck. Tempat itulah yang menurut Luqman paling menyenangkan. Tempat itu banyak hiburan. Mulai live musik, mini bioskop, dan kantin. Di bagian luar geladak heli, berdiri satu tenda yang ukurannya sangat besar.
Di situlah tempat tidur kaum adam. Mulai yang remaja hingga bapak-bapak. Termasuk personel TNI AL yang bertugas di KRI Banjarmasin-592 pun ikut tidur di situ. "Tapi, biasanya anak dan istri saya juga ikut nibrung di sini. Tempatnya asyik sih. Bisa nonton dan menikmati pemandangan," ungkapnya.
Itu merupakan pengalaman pertamanya naik kapal. Biasanya, ia mudik menggunakan jalur darat. Naik bus atau kereta api. "Seumur hidup saya tidak pernah naik kapal. Eh, sekali naik kapal, langsung kapal perang. Ini pengalaman yang tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya," ucapnya sambil tertawa.
Pun dirinya saat mudik ke Sidoarjo ikut program mudik gratis dari TNI AL. Ia mengikuti program itu karena melihat postingan di sosial media yang di-upload TNI AL. "Lihat postingan itu, saya langsung mendaftar. Daftarnya gampang saja," ucapnya.
Arif Susanto, pemudik lain juga merasakan hal yang serupa. Pria asli Surabaya itu mengajak istri: Tri Astuti dan ketiga anaknya untuk berlibur ke rumah orangtuanya di Wonokromo, Surabaya. Awalnya, tidak ada rencana mudik ke kota pahlawan. Tiket sudah habis. Kalaupun ada, harganya sangat mahal.
"Mas hitung saja, kami ini berlima. Kalau harga tiket Rp 200 ribu, artinya pulang-pergi, kami harus siapkan uang Rp 2 juta minimal. Jadi, kami memilih tidak ke Surabaya. Rencananya mau di Semarang saja. Istri saya orang sana," ungkapnya.
Namun, sekitar 17 April, ia melihat postingan mudik gratis menggunakan KRI Banjarmasin-592 itu. Ia pun langsung daftar. Kapal ituberangkat dari Jakarta, 19 April. "Saya naik dari Semarang. Artinya masih cukuplah waktu buat daftar," ungkapnya.
Kapten KRI Banjarmasin-592 Letkol Laut (P) Agung Ariwibowo mengatakan, sepanjang perjalanan , kecepatan kapal hanya 10-11 knot. Walau kecepatan maksimal kapal produksi PT PAL Indonesia itu adalah 15 knot. "Ya, kita menikmati perjalanan saja," ucapnya.
Dalam pelayaran itu, TNI AL melibatkan 140 personel KRI Banjarmasin-592. Ditambah dengan personel PAM yang melakukan penjagaan selama di atas kapal. Lalu, personel intel dan tim kesehatan. "Maksimal kapal ini dapat menampung 500 orang," tambahnya.
Sepanjang perjalanan, masyarakat yang mengikuti pelayaran itu lebih banyak berada di geladak heli. "Malah, kamar yang telah disiapkan banyak yang kosong. Semuanya sangat senang di atas," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Supardi menambahkan, mudik gratis ini dilakukan untuk memecah kemacetan dalam arus mudik dan balik di perayaan Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Selain itu, mengurangi potensi kecelakaan yang kemungkinan terjadi kepada pengemudi kendaraan roda dua. Karena itu, sasaran mudik gratis ini difokuskan untuk pemudik yang menggunakan motor. Walau, banyak juga pemudik yang tidak membawa kendaraan mengikuti program tersebut.
"Program ini tidak ada kuota sebenarnya. Siapa saja yang mau ikut, silahkan. Semua KRI kami, siap dilibatkan untuk mudik gratis ini. Ini sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI M Ali. Kegiatan ini juga melibatkan semua pihak. Termasuk kepolisian," bebernya.
Untuk saat ini, jalur yang dilalui hanya Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Namun, mereka nantinya akan melakukan evaluasi untuk kemungkinan ada jalur baru yang akan dilalui dalam mudik gratis itu. "Tentu, melihat animonya juga," ungkap jenderal bintang satu itu.
Dari Dermaga Madura ujung, Pangkalan Koarmada II, kapal dengan jenis Landing Platform Dock (LPD) ini membawa 170 orang dewasa dan 14 balita. Serta 40 sepeda motor. Kapal itu meninggalkan dermaga pukul 13.24. Tujuan pertama ke Semarang dan dilanjutkan ke Jakarta.
Sebelum melepas keberangkatan KRI Banjarmasin, Danlantamal V dengan didampingi Asops Danlantamal V Kolonel laut (P) Muhammad Taufik, Kadispotmar Koarmada II Kolonel Laut (P) Martinus Hary Wibowo, dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina, meninjau kesiapan sarana dan prasarana Kapal perang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: