Geliat Bangun Kota Reog: Program Sate Kopok Lahirkan UMKM (13)

Geliat Bangun Kota Reog: Program Sate Kopok Lahirkan UMKM (13)

Pelapasan balon di titik terakhir Pasar Ramadan Desa Ngloning oleh Bupati Sugiri Sancoko, Rabu, 6 April 2023.-Boy Slamet/Harian Disway-

Setelah berkeliling dua setengah jam, matahari sudah mulai meredup di sisi barat. Sudah pukul lima sore. Masih kurang 2 titik lagi. Untungnya lokasi terakhir saling berdekatan. 

Beberapa mobil bagian protokol sempat nyasar karena lokasi yang dibagikan lewat Google Maps tidak akurat. Setelah tanya ke warga sekitar, mereka akhirnya menemukan titik lokasi Pasar Ramadan Desa Ngloning Kecamatan Slahung.

Semuanya ajudan dan staf bisa bernapas lega. Sugiri datang tepat waktu. Belum azan magrib. Kurang 2 menit lagi. Kang Giri dan warga masih sempat melepaskan balon ke udara sebagai tanda syukur karena dagangan mereka laris manis. 

Saat masuk ke area bazar, beberapa warga langsung menawarkan Kang Giri makanan dan minuman untuk berbuka. Ada kelapa muda, es dawet, jahe hangat, es teh manis, es campur dan berbagai hidangan yang menggugah selera.


Produk UMKM unggulan dari Kecamatan Bungkal yang dijual di Pasar Ramadan Ponorogo.-Boy Slamet/Harian Disway-

Kang Giri berkeliling dan mengambil air mineral produksi Pondok Gontor dan tempe goreng. “Takjile jos gandos,” ucap Kang Giri yang duduk di kursi plastik. Ia berbuka dengan dikelilingi ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mengantre minta foto bareng.

Rupanya ada yang spesial dari kunjungan ke Kecamatan Slahung. Sugiri mendapati banyak UMKM muncul lewat program Program Sate Kopok (Satu RT Satu Kelompok) yang menjadi bagian dari program Dana RT Pemkab Ponorogo. “Satu RT dapat Rp 10 juta per tahun. Alhamdulillah UMKM jalan dan tumbuh lewat dana itu,” jelas politisi PDIP tersebut.

Dana RT tersebut diperuntukkan untuk 8 program: Nabung Air, Sahdu (Sampah Terpadu), Inpo Mokel (Menanam Obat Keluarga), Inpomase (Internet Masuk Rukun Tetangga), Rembuk RT, Insentif Pengurus RT, premi BPJS Ketenagakerjaan Pengurus RT, serta Sate Kopok (Satu RT Satu Kelompok).

Anda sudah tahu nama-nama nyeleneh itu ide siapa? Bupati yang juga seniman itu memang pakar branding. Nama program di era kepemimpinannya dibikin seunik mungkin. Maklum, sebelum terjun sebagai politisi, ia adalah pengusaha jasa periklanan dan reklame. Pernah juga jadi wartawan.

Sugiri menyadari bahwa anggaran Rp 10 juta itu memang tidak besar. Namun ia mengacungi jempol warganya yang bisa memutar duit tersebut menjadi kegiatan produktif. Sate Kopok yang sedikit itu ternyata bisa “mengenyangkan” banyak orang. (Salman Muhiddin)

Menggandeng Sunarto Pejuang UMKM Ponorogo, baca besok…(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: