Geliat Bangun Kota Reog: Pasar UMKM Sejuta Umat (15)

Geliat Bangun Kota Reog: Pasar UMKM Sejuta Umat (15)

Istri Bupati Sugiri Sancoko, Susilowati membeli batik tulis asal Desa Ngloning yang diijual di Pasar Ramadan, 5 April 2023,-Boy Slamet/Harian Disway-

Ketua Industri Kecil Menengah (IKM) Ponorogo Sunarto jadi partner Pemkab Ponorogo. Cak Narto, panggilan akrabnya sudah menjadi pendamping UMKM sejak 2019. Atau sejak era bupati sebelumnya. 

Namun, saat itu ia kesulitan masuk ke Pemkab Ponorogo. Maka ia menempuh jalan lewat Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Kang Giri yang dilantik dua tahun lalu mengetahui bahwa Narto punya jaringan ke provinsi dan pusat. 

“Baru era Kang Giri ini progresnya lebih riil. Program Circle P langsung terasa dampaknya,” jelasnya. Prosesnya dimulai dari penjaringan UMKM di setiap desa. Ada 307 desa di Ponorogo. Setiap desa dipilih satu UMKM terbaik untuk diberi pendampingan intensif selama 5 bulan. 


Hilirisasi hasil bumi dari Ponorogo, buah pare jadi keripik dengan kemasan modern.-Humas Pemkab Ponorogo-

“Misalnya pembelian alat pertanian, alat memasak, atau komputer. Itu bisa pakai dana desa,” ucap pria 52 tahun itu. Para pendamping di desa juga memberikan pelatihan ke perizinan, konsultasi bisnis, pemasaran, hingga pembukuan.

Narto turut mendampingi beberapa UMKM. Salah satunya di Desa Jenangan, Kecamatan Sampung. Mereka punya peternakan sapi perah yang begitu besar. Produk olahan susunya dipasarkan tanpa diolah lebih dulu.

Artinya, warga tak mendapat nilai tambah dari susu tersebut. Nah dalam masa pendampingan, Narto mengajarkan cara mengemas produk susu yang bisa bertahan lama. “Kami ajari sterilisasi,” ujarnya.

Sampung, yang juga kampung halaman Kang Giri, juga punya banyak peternakan bebek. Lagi-lagi warga hanya menjual bebek tanpa mengolahnya menjadi produk kuliner. Masalah yang sama juga terjadi di Ngebel. Surganya durian itu lebih banyak menjual durian tanpa diolah.

Kalau dilihat-lihat, kasusnya mirip dengan hilirisasi tambang Indonesia. Presiden Jokowi sempat menghentikan ekspor batu bara dan minyak sawit. Juga nikel, tembaga dan timah. Indonesia tidak dapat apa-apa jika cuma jualan bahan mentah. Bahkan rugi. Sebab, saat hasil tambang yang sudah diolah di luar negeri, bakal diimpor kembali. Neraca perdagangan njomplang.

Kang Giri satu visi dengan Presiden Jokowi soal hilirisasi hasil bumi Ponorogo itu. (*)

Konsep UMKM di Monumen Reog, baca besok…(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: