Pelaku Penembakan di Kantor MUI Bukan Jaringan Terorisme

Pelaku Penembakan di Kantor MUI Bukan Jaringan Terorisme

Mustofa dilumpuhkan polisi di halaman kantor MUI setelah melakukan penembakan.-Dokumentasi Polri-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Seperti cerita bersambung. Mustofa kali pertama datang ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Juli 2022. Lelaki 60 tahun itu ingin menemui pimpinan MUI. Tetapi, yang dituju tidak jelas.

“Sudah diberi tahu petugas resepsionis dan satpam bahwa ketua MUI itu kan banyak. Kalau ketua umum cuma satu,” ujar Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas saat dihubungi Harian Disway, Selasa, 2 Mei 2023. Begitu pula kedatangan yang kedua. 

Mustofa mungkin merasa ditolak. Hingga akhirnya terjadi insiden yang mengejutkan pukul 11.24 siang, kemarin. Warga Lampung ini mengacaukan ruang lobi kantor MUI dengan tiga kali tembakan airsoft gun. Dua orang terluka kena pecahan kaca. Mereka adalah staf di kantor MUI.

Mustofa lantas diringkus petugas kepolisian dan digelandang ke markas polsek terdekat. Saat diamankan, beberapa saat kemudian tersangka pingsan. Sempat dilarikan ke Puskesmas Menteng. Namun, saat diperiksa dokter, nyawanya sudah melayang. Hingga tadi malam, belum dijelaskan penyebab tersangka meninggal.

Menurut Buya Anwar –sapaan Anwar Abbas– peristiwa penembakan itu memang berlangsung begitu cepat. Tepat saat para pengurus MUI mengadakan rapat sekaligus halalbihalal di lantai empat. “Saya dapat informasi dari kepala kantor, yang bersangkutan juga pernah bersurat ke Kapolda Metro Jaya untuk bertemu ketemu dengan ketua MUI  seperti tertulis di suratnya,” terang Anwar.

Dalam suratnya itu pelaku mengaku wakil dari Nabi Muhammad. Yakni ditugasi untuk mempersatukan umat. Siapapun yang menolaknya, berarti menolak kehendak nabi. "Jadi, kalau saya lihat, dia cuma orang yang bermimpi saja. Dan sepertinya nggak ada hubungan dengan terorisme,” tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: