Cheng Yu Pilihan Pendiri Perkumpulan Macan Putih Nusantara Suhu Prajito: Zhu Ren Wei Le

Cheng Yu Pilihan Pendiri Perkumpulan Macan Putih Nusantara Suhu Prajito: Zhu Ren Wei Le

Cheng Yu Suhu Prajito--

PRAJITO bertekad untuk terus membantu sesama. Tak peduli apapun latar belakangnya. "Saya ingin mencarikan jalan keluar bagi permasalahan orang," kata Suhu Prajito, panggilan akrabnya. Sejak lama, ia memang teguh memegang prinsip hidup "助人为乐" (zhù rén wéi lè): menjadikan menolong orang sebagai kebahagiaan. 

Sebagai wujud konkretnya, Suhu Prajito mendirikan perkumpulan yang ia beri nama Macan Putih Nusantara. "Sekilas nama perkumpulannya seperti perkumpulan olah raga bela diri, pencak silat, karate, atau sejenisnya. Tapi sebenarnya bukan. Ini adalah perkumpulan para pelaku spiritual yang saya bimbing," terang Suhu Prajito.

Laku spiritual Suhu Prajito yang dijalani sedari muda, menuntunnya untuk berbagi pengalaman kepada siapa pun lewat perkumpulan tersebut. Tak ada sekat-sekat SARA di sana. Semua dirangkulnya dengan sama.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan ITCC Lily Yoshica: Xiaong You Cheng Zhu

BACA JUGA:Survei ARCI: Warga Nahdliyin Cenderung Pilih Prabowo

Gagasan nama Macan Putih Nusantara sudah ada sejak 1985. Suhu Prajito masih berada di Semarang saat itu. Mula-mula ia mengumpulkan beberapa pelaku spiritual untuk belajar bersama-sama dan dibimbing dalam menjalankan ritual sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Mereka datang dari berbagai macam kalangan. Ada orang biasa, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan sebagainya. 

"Tujuannya agar bisa hidup lebih baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar," ujar Suhu Prajito.

Seiring berjalannya waktu, pada 2017 Perkumpulan Macan Putih Nusantara secara resmi berdiri dan diakui oleh Kemenkum HAM. Pusatnya di Solo. Ratusan orang tergabung di situ.

Melalui perkumpulan dimaksud, Suhu Prajito menanamkan keyakinan kepada anggota-anggotanya bahwa usaha tanpa doa akan kurang sempurna. "Semua anggota saya ajak doa bersama, memohon keselamatan, kesehatan, kemakmuran untuk pribadi, keluarga, lingkungan, dan negara Indonesia tercinta," ungkap Suhu Prajito.

Tentu, selain berdoa, mereka aktif menggelar bakti sosial dan acara-acara kebudayaan yang berkaitan dengan pelestarian cagar budaya dan tempat-tempat bersejarah, khususnya di Jawa Tengah. 

"Kami sadar belum banyak sumbangsih Macan Putih Nusantara untuk bangsa. Tetapi kami yakin, menebar benih kebaikan harus dimulai dari diri hal-hal kecil dan dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yang kelak akan menyebar dan dituai oleh anak cucu," tutur Suhu Prajito. 

Persis yang diajarkan filsuf agung Konghucu, "修身齐家治国平天下" (xiū shēn qí jiā zhì guó píng tiān xià): benahi diri dulu, baru membina keluarga, lalu mengurus negara, kemudian menjadi berkat bagi alam semesta. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: