Cheng Yu Pilihan Owner PT Ubinkayu Indonesia Kevin Sieto: Shan Jie Ren Yi

Cheng Yu Pilihan Owner PT Ubinkayu Indonesia Kevin Sieto: Shan Jie Ren Yi

Cheng Yu Kevin Sieto--

HIDUP di zaman sekarang, apa-apa butuh uang. Mau makan, pakai uang. Mau kencing, pakai uang. Mau lolos dari jerat hukum, konon juga bisa pakai uang. Memang uang bukan segalanya, tapi tak punya uang segalanya tak bisa. Begitu ungkapan Tiongkok yang dalam bahasa aslinya bilang, "钱不是万能,但是没有钱万万不能" (qián bù shì wàn néng, dàn shì méi yǒu qián wàn wàn bù néng).

Namun demikian, kata Kevin Sieto, "Tidak perlu fokus kejar uang, tetapi fokuslah untuk pengembangan diri dan perbesar kapasitas diri." Sebab, biasanya, uang akan "mengejar" orang yang punya kapasitas. Makin tinggi kapasitas seseorang, kemungkinan untuk "dikejar" uang akan makin besar. Sebaliknya, makin rendah kapasitas seseorang, kemungkinan untuk "mengejar" uang akan makin tinggi dan melelahkan. 

Untuk bisa mendapatkan uang, menjadi pengusaha adalah jalan yang sangat layak untuk ditempuh. Kendati, menurut Kevin, membesarkan usaha tidaklah semudah dengan membuka usaha. Untuk bisa scale up, akan banyak sekali tantangannya. 

Tak masalah. Yang penting, ujar Kevin, "Nikmatilah setiap perkembangan dalam perjalanan bisnis atau hidup. Karena yang nikmat bukanlah hasilnya, melainkan perjalanannya. Intinya, jangan takut memulai dan jangan takut rugi. Karena pada pekerjaan atau project yang rugipun, sebenarnya kita tetap diuntungkan dengan mendapat pengalaman dan pelajaran dari sana."

Kevin, misalnya, bukan begitu membuka usaha langsung besar seketika. Ada lika-likunya. "Saya memulai bisnis kayu saya dengan dikerjakan seorang diri, lalu bertambah 1 pegawai, dan bertahun-tahun kemudian baru mempekerjakan 150 lebih karyawan," terang Kevin, yang merupakan founder sekaligus owner PT Ubinkayu Indonesia.

"Ubinkayu awalnya hanya berupa agen dari 1 buyer. Kemudian berkembang jadi agen dari 4-5 buyer. Kemudian berkembang lagi jadi trading company. Kemudian berkembang lagi dengan maklon di pabrik orang. Sampai akhirnya punya pabrik sendiri ini," lanjut Kevin. 

Kevin merasa, bisnisnya bisa berkembang lantaran dirinya banyak belajar dari orang-orang sukses di bidangnya.

Kini, setelah 15 tahun berbisnis, yang lebih dipikirkan Kevin bukan lagi seberapa banyak uang yang dihasilkan, tetapi bagaimana semua karyawan yang bekerja di perusahaannya bisa hidup lebih baik dari tahun ke tahun. Sebagaimana diutarakan pepatah, Kevin adalah orang yang "善解人意" (shàn jiě rén yì): mudah dan turut memahami apa yang dirasakan dan dimau orang lain. (*)

 

Sumber: