Shirataki Rice Bisa Digunakan untuk Diet, Asalkan Harus Seimbang!

HARIAN DISWAY - Dari dapur tradisional Jepang merambah ke berbagai rak swalayan modern di berbagai negara. Shirataki rice kini menjadi bahan pangan yang kian sering diperbincangkan. 

Di media sosial, terutama dalam percakapan seputar penurunan berat badan, makanan itu kerap dijuluki sebagai miracle rice. Yakni pengganti nasi yang diklaim mengenyangkan tanpa menambah kalori.

Popularitasnya melonjak seiring meningkatnya minat masyarakat global terhadap diet rendah kalori dan rendah karbohidrat. 

Namun di balik reputasi tersebut, muncul satu pertanyaan besar: apakah shirataki rice benar-benar membantu menurunkan berat badan, atau hanya tren sesaat yang dibungkus promosi menarik?

BACA JUGA:5 Minuman Sehat Sebelum Tidur yang Mendukung Program Diet Anda

BACA JUGA:6 Tip Diet Efektif untuk Turunkan Berat Badan secara Sehat

Anda sudah tahu, shirataki rice dibuat dari umbi konjak, tanaman yang berasal dari Jepang dan beberapa wilayah Asia Tenggara. 

Berbeda dengan nasi putih atau nasi merah, shirataki hampir tidak mengandung karbohidrat yang dapat dicerna tubuh.

Komponen utama dalam shirataki adalah glucomannan. Yaknk serat larut air yang memiliki kemampuan menyerap cairan dalam jumlah besar. 

Shirataki rice, nasi khas Jepang yang terbuat dari umbi konjak. Makanan tersebut banyak digunakan untuk program diet.--freepik.com

Ketika dikonsumsi, serat itu akan mengembang di dalam lambung. Lantas dapat menciptakan rasa kenyang meski kalori yang masuk sangat minim.

BACA JUGA:6 Makanan Pengganti Karbohidrat Lokal untuk Diet Lebih Sehat dan Alami

BACA JUGA:Manfaat Yogurt untuk Diet Sehat dan Tubuh Ideal

Secara visual, shirataki rice menyerupai butiran nasi transparan. Ia dapat dimasak dan disajikan layaknya nasi biasa tetapi memiliki perilaku yang sangat berbeda saat masuk ke sistem pencernaan.

Sumber: