Self-Talk, Mengapa Manusia Berbicara Pada Diri Sendiri?
Ilustrasi berbicara pada diri sendiri-instagram-@vaughantomlinson
HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda berbicara pada diri sendiri? Baik di depan kaca atau bahkan saat duduk santai di tempat sepi? Tenang, itu bukan tanda gangguan jiwa.
Penelitian telah membuktikan bahwa berbicara pada diri sendiri adalah hal yang normal dan alami dari manusia. Bagaimana asal-usulnya ya?
Self-talk adalah sebutan untuk narasi yang terjadi di dalam pikiran manusia. Narasi tersebut terbangun dari ingatan mental tentang sebuah kejadian, fakta, dan sosok dalam hidup manusia.
Michael MacIntyre MD, psikiatri peraih penghargaan American Society of Adolescent Psychiatry (ASAP) 2022 menuliskan bahwa self-talk adalah bentuk pikiran manusia yang diverbalkan dan ditujukan pada diri sendiri atau beberapa aspek kehidupan tertentu.
Ilustrasi berbicara pada diri sendiri--TED ed
Bentuk dari self-talk beragam, mulai dari yang percakapan sunyi dalam pikiran hingga yang tak sadar mengeluarkan suara. Tenang saja, dua-duanya masih berada dalam kategori normal. Khususnya kebiasaan berbicara pada diri sendiri secara verbal, ternyata bagian dari pengalaman pertama self-talk manusia.
Kebiasaan itu lahir dari perilaku manusia di masa kanak-kanak yang berbicara pada diri sendiri saat bermain. Pada 1930 an, Lev Vygotsky, berhipotesis bahwa perilaku itulah yang menjadi kunci perkembangan emosi pada manusia. Dengan mengulang percakapan yang dilakukan bersama orang tua atau orang dewasa lainnya, anak akan belajar untuk mengatur perilaku dan emosinya secara mandiri.
Nah! Seiring anak berkembang, kebiasaan verbal itu cenderung terinternalisasi dalam pikiran seorang individu dan ada pula yang sebagian terbawa hingga dewasa. Self-talk membantu banyak dalam kehidupan sehari-hari, bagai teman pertimbangan sebuah keputusan, memberi motivasi untuk terus berjalan, membuat rencana, dan kegiatan penting dalam hidup lainnya.
Ilustrasi konsultasi mengunjungi tenaga profesional-instagram-@vaughantomlinson
Maka dari itu, apa yang individu ucapkan pada dirinya sendiri sangatlah penting karena bisa berdampak langsung pada perilaku, sikap, dan performa sehari-hari. Self-talk yang mengandung motivasi positif atau afirmasi diri dapat meningkatkan daya fokus, kepercayaan diri, menurunkan tingkat stress, dan membantu individu menghadapi situasi sulit.
Begitu pula sebaliknya, self-talk yang negatif bisa menghambat individu untuk menjalani hidup. Terkadang seseorang dapat mengkritik dirinya sendiri. Namun, hal itu bisa merugikan jika terjadi terlalu sering dan tidak diimbangi dengan apresiasi diri. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kegelisahan (anxiety) atau depresi (depression) karena kecenderungan menyalahkan diri sendiri dan terhanyut dalam masalah.
Namun, tenang saja, ada penanganan kesehatan mental bernama CBT (Cognotive Behavioral Therapy/ Terapi Perilaku Kognitif) yang memfokuskan pada pengendalian nada bicara self-talk.
Jika Anda mulai merasa self-talk menghambat produktivitas, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke tenaga profesional dan mencari penanganan yang tepat. Jangan biarkan self-talk jadi penghambat pengembangan diri, ya!(Dara Nabila Salsabyla)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: ted ed